TOTABUAN.CO – Meskipun pertumbuhan ekonomi China melambat dalam beberapa tahun terakhir, namun jumlah orang terkaya di negara tersebut terus bertumbuh. Bahkan, menurut laporan dengan tajuk China Ultra High Net Wealth Report 2014-2015, jumlah orang super kaya di China di tahun ini mencapai rekor tertinggi jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, China Ultra High Net Wealth Report dirilis oleh China Minsheng Bank dan The Hurun Research Institute pada kamis, 2 April 2015 di Beijing, China. Laporan tersebut meneliti secara rinci mengenai bagaimana orang-orang kaya tersebut memperoleh uangnya dan bagaimana gaya hidupnya.
Mengutip Straits Times, Selasa (7/4/2015), jumlah orang super kaya di China dengan penghasilan minimal 500 juta yuan atau minimal US$ 109,4 juta, yang jika dirupiahkan mencapai Rp 1,42 triliun (estimasi kurs Rp 13.000 per dolar AS), telah melampaui 17 ribu orang.
Jumlah tersebut melonjak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari 2008-2013, jumlah orang super kaya di China dengan penghasilan di atas 500 juta yuan tidak pernah melampaui angka 1.000 nama.
Bahkan, berdasarkan data yang dimiliki oleh Hurun Research Institute, jumlah orang super kaya dengan penghasilan di atas Rp 1 triliun tersebut mencapai rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Dalam laporan tersebut menemukan bahwa total aset orang super kaya di China tersebut melonjak menjadi 31 triliun yuan, 10 kali dari produk domestik bruto Norwegia dan 20 kali produk domestik bruto dari Filipina. Rata-rata usia orang-orang kaya tersebut 51 tahun dan rata-rata aset mencapai 1,82 miliar yuan.
Sebagian besar dari miliarder tersebut adalah pengusaha, pengembang properti dan juga investor profesional.
Sekitar 300 orang dari mereka memiliki aset setidaknya 10 miliar yuan dan sekitar 5.100 orang memiliki aset di kisaran 1-2 miliar yuan. Sedangkan sisanya beraset 500 juta-1 miliar yuan.
“Untuk penelitian pada tahun ini kami sebenarnya menaikkan batas perhitungan nilai aset yang harus dimiliki menjadi sebesar 500 juta yuan, tetapi ternyata jumlah orang super kaya di China tetap mengalami kenaikan,” jelas pendiri Hurun Research Institute, Rupert Hoogewerf.
Menurut Rupert, salah satu pendorong bertambahnya jumlah orang kaya tersebut karena pulihnya pasar saham di negara tersebut. Sebagian besar pengusaha yang masuk dalam daftar adalah mereka yang usahanya di sektor manufaktur dan sebagian besar perusahaan tersebut terdaftar di bursa Shanghai maupun Shenzhen.
Sebagian miliarder tersebut tidak tinggal di Beijing namun di kota-kota kecil. Saat ini memang banyak perusahaan manufaktur yang mengembangkan bisnisnya di kota-kota kecil di China karena biaya operasionalnya lebih rendah jika dibandingkan dengan Beijing.
sumber: liputan6.com