TOTABUAN.CO — Hotel Arbez Franco-Suisse, atau biasa disebut Hotel Arbez memang terbilang aneh. Bukan soal desainnya, namun karena letaknya. Lantai 1 masuk wilayah Prancis, lantai 2 masuk wilayah Swiss. Aneh tapi nyata!
Hotel bintang dua ini berada di kawasan La Cure, sekitar 8 km arah utara Jenewa. Dilansir oleh detikTravel dari situs resmi Hotel Arbez, Kamis (9/10/2014), menginaplah di hotel ini untuk merasakan sensasi berada di antara dua negara.
Sekilas Hotel Arbez memang terlihat biasa, namun tidak lagi saat Anda melihat bendera negara Prancis dan Swiss di dalam salah satu ruangannya. Hotel tua yang terbuat dari bahan kayu tersebut juga menjadi tempat menginap bagi para pemain ski.
Pada tahun 1862, pemerintah Swiss dan Prancis sepakat untuk mengubah garis negara mereka. Di tengah proses perjanjian tersebut, seorang pengusaha yang cerdik bernama Monsieur Ponthus langsung mendirikan bangunan di atas tanah yang akan dijadikan perbatasan. Kebetulan, ia memiliki tanah di daerah tersebut.
Ponthus membagi bangunan menjadi dua, bar di bagian Prancis, dan sebuah toko di bagian Swiss. Kepemilikan gedung berganti pada tahun 1921. Di tahun itu, Jules-Jean Arbeze membeli bangunan dan mengubahnya menjadi sebuah hotel yang berdiri hingga kini.
Pada Perang Dunia II, hotel ini menjadi sebuah bangunan yang lumayan pelik. Prancis diduduki Jerman, sedangkan Swiss tetap netral, sehingga tentara Nazi hanya bisa memasuki hotel yang masih dalam batas negara Prancis. Aturan adalah aturan
Sumber: detiknews