TOTABUAN.CO-Salah seorang penumpang Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar melihat pesawat Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar ‘nyaris tabrakan’ di langit Bali Rabu (10/2/2016) pukul 14 WITA. Lalu apa benar informasi tersebut?
Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan, dua pesawat tersebut tidak nyaris tabrakan.
“Nggak nyaris tabrakan, itu pesawat dua-duanya holding dalam rangka mau turun (ke Bandara Ngurah Rai Denpasar). Kemarin ada cuaca buruk kemudian antrean panjang. Lion di 16 ribu feet, Garuda di 17 ribu feet,” ujar Wisnu, ketika dihubungi, Kamis (11/2/2016).
Menurut Wisnu, holding Lion di 16 ribu feet dan Garuda di 17 ribu feet pasti terlihat dekat sekali. Namun jarak 1.000 feet tersebut masih termasuk standar internasional.
“Yang Lion putar ke kiri, Garuda putar ke kanan. Jadi ada satu titik pesawat kayak ketemu padahal beda 1.000 feet,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, Lion diturunkan ke 15 ribu feet dan Garuda diturunkan ke 16 ribu feet. Nah dalam proses turun itu jaraknya 1.000 feet.
“Jadi ada penumpang yang merasa ini nyaris tabrakan. Sementara memang kalau kurang 1.000 feet alarm bunyi, karena minimum jaranya 1.000 feet. Kemarin itu selisihnya 700 feet. 700 Feet masih sekitar 200 meter,” kata Wisnu.
Wisnu memastikan kejadian kemarin tidak mengganggu penumpang. Meski demikian pihaknya akan menginvestigasi apakah Lion yang lambat turun atau Garuda yang cepat turun.
“Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman,” ucap Wisnu.
Lion Air lantas mendarat ke Ngurah Rai pukul 15:01 WITA, sementara Garuda kembali lagi ke Bandara Juanda Surabaya dan mendarat di Ngurah Rai pukul 16.59 WITA.
Sumber:detik.com