TOTABUAN.CO-Amerika Serikat menetapkan bahwa kelompok militan ISIS bertanggung jawab atas aksi pembantaian terhadap umat Kristen, Syiah, dan Yazidi.
“Dalam penilaian saya, Daesh bertanggung jawab atas genosida terhadap kelompok-kelompok di daerah yang dikuasai, termasuk Yazidi, Kristen dan Muslim Syiah,” kata Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menggunakan nama lain ISIS, pada Kamis (17/3).
“Daesh melakukan genosida dengan memproklamirkan diri, melalui ideologi mereka dan melalui tindakan mereka,” kata Kerry.
Para pejabat Partai Republik, yang menguasai Kongres AS, menekan pejabat Demokrat dan Gedung Putih untuk menetapkan bahwa tindakan ISIS di Irak dan Suriah merupakan kejahatan genosida. DPR AS pada Senin (14/3) mengeluarkan resolusi tidak mengikat dengan hasil suara 393-0 untuk menetapkan ISIS melakukan pembantaian.
Para pejabat AS berharap penetapan ini akan membantu mereka memenangkan dukungan politik dan anggaran dari Kongres dan negara-negara lain untuk membantu kelompok-kelompok agama yang menjadi korban ISIS jika kota-kota yang dikuasai ISIS, seperti Mosul di Irak, dapat dibebaskan.
Penetapan ini juga diharapkan dapat membantu warga kelompok agama yang disebutkan di atas untuk kembali ke kampung halaman mereka yang sudah terbebas dari ISIS.
Selain itu, penetapan genosida ini juga memudahkan Washington untuk melakukan tindakan yang lebih keras terhadap ISIS. Meski demikian, penetapan itu tidak menciptakan kewajiban hukum baru bagi AS dan tidak pula mengubah strategi militer AS terhadap ISIS.
“Mengakui bahwa genosida atau kejahatan terhadap kemanusiaan telah terjadi di negara lain tidak akan selalu menghasilkan kewajiban hukum tertentu bagi Amerika Serikat,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner.
Presiden AS Barack Obama sejak 2014 lalu memerintahkan serangan udara untuk menggempur ISIS di Irak dan Suriah namun berkomitmen tidak akan menerjunkan pasukan darat di dua negara itu.
Kerry berpendapat Amerika Serikat telah melakukan cukup upaya untuk melawan kelompok militan ini sejak 2014. “Kami sangat yakin kami telah melakukan sejumlah upaya besar,” katanya.
“Faktanya adalah bahwa Daesh membunuh orang Kristen karena mereka adalah orang-orang Kristen. [ISIS membunuh] Yazidi karena mereka Yazidi. Syi’ah karena mereka Syiah,” ujar Kerry.
Perundingan damai Suriah mulai berlangsung pekan ini di Jenewa, Swiss, dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun dan menewaskan setidaknya 250 ribu orang. Perang suadara di Suriah juga mengakibatkan jutaan orang terpaksa melarikan diri dari tempat tinggal mereka dan mencari penghidupan yang lebih baik di sejumlah negara, sebagian besar ke Eropa.
sumber:cnnindonesia.com