TOTABUAN.CO— Kementerian Pariwisata terus didorong memajukan wisata Indonesia. Salah satu program promosi wisata Indonesia yang dilakukan lembaga itu adalah dengan menggelar pameran di Bandara Internasional Changi, Singapura, 1-11 Oktober ini.
Liburan akhir tahun sampai awal Januari 2016 baru bisa dilihat efektivitas program ini. Bukan hanya Changi yang akan dijadikan titik promosi langsung di Singapura. Oktober ini juga akan dilangsungkan festival makanan Indonesia di kota tua Novotel Clark Quay, Singapura. Area itu merupakan pusat hiburan yang dulunya kota tua, dan disulap menjadi area hiburan, kafe, dan klub malam di tepian muara sungai yang hidup sampai larut pagi.
Di Clark Quay itu, juga banyak ekspatriat dan wisatawan berwarga negara non-Singapura yang datang. Prinsipnya sama dengan di Changi Airport, menjaring di kolam yang sudah banyak ikannya. Sekali ciduk sudah banyak ikan ikan yang terangkut. Clark Quay, selain tempatnya asyik, juga bisa menginspirasi kota-kota lama dan bangunan heritage di Indonesia untuk direstorasi menjadi kawasan hinuran yang hidup sepanjang hari.
Seperti diketahui, target wisman asal Singapura pada 2019 adalah 3.765.000 orang. “Singapura yang sekecil itu saja bisa menggaet 15 juta wisman setahun. Malaysia yang tidak lebih dari 10 destinasi unggulan juga mampu mendapatkan 27 juta wisman? Thailand yang dianggap paling sukses menyumbang 20 persen GDP itu juga 25 juta wisman? Kita harus melihat ke luar, untuk menata di dalam,” jelas Menpar Arief Yahya.
Sumber;beritasatu.com