TOTABUAN.CO — Ketika mendengar istilah ‘pemanis buatan’ kebanyakan orang memikirkan pengganti gula yang biasanya digunakan oleh orang yang mencoba mengontrol tingkat gula dalam darah atau sedang berdiet. Namun fakta sebenarnya tentang pemanis buatan masih tak diketahui oleh banyak orang. Pemanis buatan juga digunakan secara besar-besaran oleh perusahaan minuman soda dalam minuman mereka, dalam sereal, atau pada permen bebas gula.
Lantas, apakah pemanis buatan baik untuk kesehatan atau justru bisa merusak kesehatan? Peneliti menemukan bahwa pemanis buatan bisa membantu pasien diabetes dan obesitas untuk mengontrol gula darah mereka dan tidak menambah kalori. Pemanis buatan diketahui memiliki manfaat kesehatan seperti membantu mengontrol gula darah dan menurunkan berat badan. Namun di samping itu, mereka juga memiliki efek buruk.
Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa didapatkan seseorang karena mengonsumsi pemanis buatan, seperti dilansir oleh Health Site (29/12).
1. Peningkatan berat badan
Ya, meski pemanis buatan juga bisa digunakan untuk menurunkan berat badan, namun penelitian mengungkap bahwa pemanis buatan juga bisa memicu peningkatan berat badan. Penggunaan pemanis buatan tanpa kalori akan menurunkan tingkat energi dalam tubuh dan membuat tubuh menginginkan lebih banyak makanan yang mengandung kalori. Inilah yang memicu kenaikan berat badan.
2. Mengganggu metabolisme
Mengonsumsi pemanis buatan yang tak mengandung kalori bisa mengganggu kinerja metabolisme dengan memotong kaitan antara penggunaan kalori dalam tubuh, glukosa, dan keseimbangan energi. Hal ini bisa mengganggu metabolisme dan merusak kinerjanya.
3. Kelahiran prematur
Wanita hamil sebaiknya tak terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan. Penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan berkaitan dengan meningkatnya persalinan prematur. Meski penelitian lain menunjukkan bahwa hal ini juga berkaitan dengan gaya hidup dan kebiasaan buruk seperti merokok.
4. Meningkatkan risiko diabetes tipe-2
Penelitian mengungkap bahwa konsumsi pemanis buatan meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Pemanis buatan tanpa kalori diketahui bisa mempengaruhi mikroorganisme dalam usus dan mengganggu metabolisme mereka. Hal ini bisa memicu intoleransi glukosa dan meningkat menjadi diabetes tipe-2.
Jika digunakan dalam kadar tertentu, pemanis buatan bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun seringkali orang tak sadar bahwa mereka telah mengonsumsi pemanis buatan dalam jumlah yang banyak, karena banyak pemanis buatan yang ada dalam produk yang mereka konsumsi seperti soft drink, soda, dan lainnya.
Beberapa pemanis buatan yang sebaiknya diwaspadai antara lain:
– Aspartame. Aspartame terasa 180 kalo lebih manis dari gula dan satu gram aspartame mengandung empat kalori.
– Acesulfame potassium atau Acesulfame K adalah pemanis buatan yang tak mengandung kalori dan 200 kali lebih manis dari gula.
– Sucralose. Sucralose terasa 600 kalo lebih manis dari gula dan tak mengandung kalori. Pemanis ini diklaim sebagai pemanis yang lebih baik dibandingkan pemanis lainnya.
– Saccharin. Saccharine juga pemanis buatan yang tak mengandung kalori dan terasa 300 kali lebih manis dari gula.
Ini bukan berarti Anda tak boleh memakai pemanis buatan. Mengetahui takaran yang tepat untuk menggunakan pemanis buatan dan tidak menggunakannya secara berlebihan adalah kunci agar Anda tak mendapatkan efek samping buruk dari pemanis buatan. Selain itu, ada baiknya untuk menggunakan pemanis buatan yang alami.
sumber : merdeka.com