TOTABUAN.CO — Banyak yang tak menyadari bahwa telapak tangan kita dipenuhi dengan kuman setelah menyentuh atau memegang suatu benda. Kuman atau bakteri itu dapat menyebabkan berbagai penyakit, umumnya diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hal ini dapat terjadi jika kita tidak menerapkan pola hidup bersih, seperti tidak mencuci tangan pakai sabun.
Mencuci tangan juga harus dilakukan dengan benar agar efektif membunuh kuman-kuman tersebut. Walah ini bukan hal yang sulit tapi ternyata masih banyak yang belum melakukannya dengan benar.
Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar (PASD) Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Eko Saputro mengatakan, mencuci tangan harus pakai sabun dan air mengalir. “Mencuci tangan yang benar pakai sabun dan air mengalir. Kalau pakai air kobokan, misalnya waktu mau makan di restoran, ya itu tidak akan menghilangkan kuman yang melekat di tangan,” kata Eko di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Dokter spesialis anak, Ariani Dewi Widodo menambahkan, cuci tangan pakai sabun atau biasa disingkat CTPS harus dibiasakan pada anak-anak yang sering kali bersentuhan dengan kuman. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, CTPS yang baik dilakukan selama 10-20 detik dengan teknik yang benar.
“Teknik yang benar itu dengan enam langkah yang disingkat biar mudah Tepung Selaci Puput,” kata Ariani.
Enam langkah tersebut yaitu, telapak tangan dibersihkan dengan sabun, punggung tangan, sela-sela jari hingga kuku, kunci kedua tangan diantara sela-sela jari, lalu putar dengan gerakan tangan kiri ke kanan dan sebaliknya, dan putar untuk membersihkan jari tangan. Setelah itu, tutup keran dengan siku atau dengan tisu. Untuk membuka gagang pintu kamar mandi pun sebaiknya demikian.
Tak perlu sabun khusus untuk CTPS. Menurut Ariani, sabun apa pun sudah efektif menyingkirkan kuman pada tangan. Cuci tangan dengan tisu basah maupun sanitazer disarankan jika memang tidak ditemukan air mengalir.
“Itu hanya sementara saja, ketika ketemu air mengalir ya segera cuci tangan pakai sabun,” jelasnya.
Saat mencuci tangan sebaiknya perhiasan atau aksesoris di tangan dilepas seperti jam tangan, cincin, gelang, agar kuman tidak tertinggal. Selain itu, bersihkan pula secara teratur remote TV, handphone, pegangan pintu, atau bagian perabot rumah yang sering dipegang bersama-sama.
Kebersihan kuku juga harus dijaga, yakni dengan memotongnya seminggu sekali. Biasakan mencuci tangan pada lima waktu penting, yaitu sebelum makan pagi, siang, malam, saat mandi, dan setelah buang air besar atau kecil di kamar mandi. CTPS juga harus dibiasakan para ibu sebelum merawat bayi maupun balitanya.
Ariani mengatakan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, CTPS telah terbukti menurunkan prevalensi balita yang menderita diare, yaitu dari 9 persen tahun 2007 menjadi 3,5 persen tahun 2013. CTPS juga menurunkan risiko diare hingga 50 persen dan ISPA hingga 45 persen.
sumber : kompas.com