TOTABUAN.CO — Dalam hubungan percintaan, pihak pria memang selalu dominan. Selain itu, pria juga yang lebih banyak berinisiatif memulainya.
Tetapi, ada juga perempuan yang tidak sekadar memancing, melainkan mengawalinya. Sebagian besar suami memang mengharapkan istrinya mulai berinisiatif. Lantas, mereka pun berhubungan intim. Walau istri yang mengambil inisiatif lebih dahulu relatif sedikit, kadang sangat disukai oleh suami. Bahkan, ada juga suami yang diam saja dan istrinya lebih aktif. Tetapi, istri yang terlalu aktif ternyata tidak selamanya menyenangkan. Seperti yang dialami pasangan berikut ini.
Kasus
Seorang pria datang berkonsultasi dengan keluhan istrinya terlalu agresif. Mereka baru menikah tiga bulan. Bagi pasangan ini, pernikahan itu adalah pernikahan kedua bagi masing-masing pihak. Selama berpacaran, mereka bercumbu tanpa ML. Si pria senang karena pasangannya langsung aktif memeluknya. Tetapi, mereka dapat menahan diri hingga menikah.
Hubungan intim mereka awalnya menyenangkan. Keduanya sama-sama puas. Bahkan ketika weekend, mereka bisa bersama selama seharian. Kehidupan rumah tangga mereka memang terlihat sempurna. Tapi lama kelamaan suami menjadi kurang bergairah. Saat ketemu, dia sudah membayangkan langsung diserbu istri. Istri pasti akan memberinya oral seks. Lama kelamaan suami jadi agak sulit ejakulasi.
Rupanya dia merasa kenikmatan yang dirasakannya makin berkurang, tidak seperti di awal pernikahan. Dia hanya pasif tanpa bergerak atau melakukan sesuatu. Suami takut nantinya akan sulit ereksi. Akhirnya, beberapa kali berhubungan, suami tidak bisa ejakulasi. Akibatnya, dia tidak pernah merasa puas. Seks pun menjadi kewajiban belaka bagi suami. Dia pun mulai malas dan sering bertengkar dengan sang istri.
Jalan Keluar
Sudah jelas istri dalam kasus di atas terlalu agresif. Gairahnya terlalu tinggi. Meski begitu, gairah istri masih tergolong normal. Ketika suami tidak ada di rumah, istri masih bisa tenang. Sewaktu ditanyakan kepada istri, dia mengatakan tidak sadar saat melakukan oral pada suami. Apalagi, istri kerap berpikir bahwa semua pria akan senang dengan seks oral hingga ejakulasi.
Akhirnya, dicapailah kesepakatan. Mereka bercumbu secara bergantian. Pertama, istri mencumbu suami. Jika suami minta berhenti, gantian suami yang mencumbu sang istri. Kalau sudah cukup, mereka langsung ML agar suami bisa berejakulasi di dalam Mrs V istri. Istri pun setuju dan suami senang. Akhirnya perkawinan mereka bisa diselamatkan
Sumber: jpnn.com