TOTABUAN.CO – Paparan asap rokok pada ibu hamil (bumil) tidak hanya mengancam kesehatan bumil tersebut, tetapi juga janin di dalam kandungannya.
Dalam sebuah penelitian pendahuluan yang dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Persahabatan, diketahui, ibu hamil yang merokok dan terpapar asap rokok berisiko melahirkan bayi dengan berat dan tinggi badan yang rendah.
”Perokok aktif maupun yang pasif memiliki risiko sama besar. Pada perokok aktif, pajanan terbesar biasanya dari suami dan keluarga lain yang tinggal serumah,” kata salah satu tim peneliti yang juga dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, di Jakarta, Rabu (29/4).
Penelitian tersebut menunjukkan, berat badan bayi lahir dari ibu hamil yang tidak merokok lebih besar dibandingkan berat bayi dari perokok aktif (PA) dan perokok pasif (PP).
“Panjang badan bayi dari PA dan PP lebih pendek dibandingkan dengan bayi dari ibu hamil yang tidak merokok,” ungkapnya.
Penelitian yang dilakukan tahun 2013 ini menunjukkan, berat bayi lahir dari ibu yang tidak merokok dan terbebas dari paparan asap rokok rata-rata seberat 3.300 gram. Sementara berat badan bayi dari ibu yang adalah perokok pasif sekitar 2.700 gram, sedangkan berat badan bayi yang terlahir dari dari perokok aktif rata-rata di bawah 2.500 gram.
sumber: beritasatu.com