TOTABUAN.CO–Cokelat mengandung hidrat arang (termasuk pula gula) dan lemak, dengan total kandungan kalori sekitar 360 Kcal per batang. Konsumsi sebatang cokelat menyebabkan kadar gula darah menaik yang pada gilirannya memberikan perasaan kenyang (atau tidak lapar).
Konsumsi ini juga bisa menahan rasa lapar lebih lama dibandingkan bila kita hanya mengonsumsi kue-kue atau teh manis (kandungan utamanya hanya hidrat arang) saja.
Konsumsi sebatang coklat sedikit demi sedikit juga dapat menggantikan satu bahkan dua kali makan biasa. Ini artinya, kita harus perhatikan asupan kalori harian. Kalau perlu diturunkan. Karena itu, cokelat sebenarnya cocok untuk mereka yang sedang diet.
Upaya ini akan lebih sukses lagi, bila dibarengi oleh aktivitas fisik atau melakukan olahraga ringan. Itu sebabnya sebagian orang senang melakukan diet dengan hanya makan coklat sebagai pengganti makan siang.
Diet coklat, menurut ahli gizi Prof. Dr. Walujo Soerjodibroto PhD selain terbukti cukup efektif, kenikmatannya pasti sudah tidak diragukan lagi. Cokelat juga mengandung senyawa polyphenol, yakni sejenis antioksidan yang penting untuk kesehatan. Maka coklat bisa melindungi jaringan tubuh dari radikal bebas dengan segala efek negatifnya (kanker, proses penuaan dini dan lain-lain).
Makanan ini juga mengandung lemak nabati, yang terdiri atas asam stearat. Asam stearat sering disebut sebagai asam lemak netral, karena secara ilmiah terbukti tidak terlalu meningkatkan kadar kolesterol darah.
Dalam jumlah fisiologis, asam stearat dapat mengurangi kerja ensim pembentuk kolesterol di jaringan hati, yang pada gilirannya bisa mengurangi pembentukan LDL-kolesterol. Cokelat juga dikenal memiliki tingkat toksisitas yang sangat rendah (tidak mudah menimbulkan keracunan).
Kandungan LD-50 (50% dari semua binatang percobaan yang diberi makan zat tersebut mengalami kematian) dari coklat mencapai sekitar 1 gram/Kilogram berat badan. Dengan demikian sangat aman.
Sumber;liputan6.com