TOTABUAN.CO — Kulit bayi cenderung mudah mengalami masalah seperti iritasi, ruam popok dan bruntusan. Menurut Dr dr Rini Sekartini, SpA (K), Konsultan Tumbuh Kembang anak RSCM, keluhan ini bisa terjadi karena struktur kulit bayi masih sangat halus dan lembut.
“Tapi sebetulnya kalau bruntusan tidak ada. Yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah jerawat, itu normal terkait hormon si ibu,” katanya di seminar Cegah Masalah Kulit Bayi Agar Tumbuh Kembangnya Berkualitas, Pure Hygienic Care: Standar dan Teruji Klinis tanpa SLS, Hongkong Cafe, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
Lantas bagaimana cara mengatasi masalah kulit pada bayi? Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membasuh dengan air hangat bersih pada bagian teriritasi, lalu dikeringkan dengan lap kering.
“Tapi kulit bayi tidak boleh terlalu kering juga. Harus dijaga kelembabannya. Bisa gunakan lotion yang aman,” ujar dia.
Yang perlu diperhatikan untuk mencegah masalah kulit bayi adalah produk perawatan yang digunakan ibu untuk si bayi. Sebisa mungkin, kata Rini, hindari produk yang berbahan dasar kimia berlebih seperti mengandung deterjen, alkohol, dan pengharum buatan.
“Untuk mandi gunakan yang tanpa deterjen. Bila anak berkeringat segera seka dengan air bersih atau tisu basah, keringkan dan ganti bajunya,” ucapnya.
Malah, menurut Rini, kosmetik dari bahan tradisional seperti minyak kelapa atau kemiri juga bisa berdampak buruk bagi kulit bayi. “Boleh saja sih, tapi dilihat dulu reaksinya. Kalau kulit bayi sensitif bisa iritasi juga,” katanya.
Sementara itu, Brand Manager Pure Indonesia mengatakan kebanyakan ibu memilih sabun dan sampo yang memiliki banyak busa. Padahal, kata dia, hal itu berbahaya untuk bayi. “Yang terbaik itu produk yang justru tidak mengandung busa deterjen,” ujarnya.
sumber : suara.com