TOTABUAN.CO – Para perokok mungkin sudah sering mendengar bahwa orang yang berhenti merokok biasanya akan gemuk. Logikanya, nikotin akan menekan nafsu makan dan merangsang metabolisme tubuh. Jadi, jika kita tak merokok maka tubuh akan membakar kalori lebih sedikit.
Tetapi kenyataannya tak selalu demikian. Sebuah studi ternyar yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Ahli Endokrin AS mengungkapkan bahwa berhenti merokok tak membuat gemuk. Bahkan, dengan berhenti merokok akan meningkatkan kesehatan metabolisme.
Dalam studi tersebut, para perokok menjalani terapi perilaku selama 8 minggu dan juga pengobatan untuk membantu mereka meninggalkan kebiasaan buruknya. Selain itu selama 16 minggu mereka fokus menjaga agar proses berhenti merokok bisa terus berlanjut walau tanpa pengobatan dan konseling.
Walau para partisipan studi secara drastis mengurangi jumlah rokok yang diisap, dari 8,8 batang menjadi 1,4 batang perhari, ternyata berat badan mereka tak bertambah.
Manfaat nyata lain yang didapat adalah organ liver mereka mulai memompa kadar glukosa yang lebih sehat dan rendah. Ini karena ketika kita merokok, nikotin akan membuat tubuh menambah produksi gula darah.
Kadar gula darah terlalu tinggi adalah hal yang buruk, tapi kadar yang tinggi akan lebih berbahaya ketika Anda juga merokok. Rokok memicu gula darah sehingga seorang perokok juga beresiko tinggi menderita diabetes.
Meski penelitian ini tidak mengaitkan antara penambahan berat badan dan berhenti merokok, tapi para mantan perokok biasanya mengatakan bahwa godaan untuk ngemil sebagai pengganti rokok sangatlah besar. Keinginan untuk ngemil itu sebenarnya bisa kita penuhi, tapi bukan dengan makanan, melainkan permen bebas gula, misalnya.
“Permen rasa kayu manis bisa membantu karena rasanya akan membuat rokok dan makanan jadi tidak menarik,” kata Adam Bramwell dari Program Pencegahan dan Pengendalian Rokok.
Lantas, bagaimana jika ternyata hasrat untuk ngemil sulit dikendalikan hingga akibatnya berat badan bertambah? “Bahkan jika berat badan kita naik 5 kilogram, usia harapan hidup kita masih 10 tahun lebih panjang dari pada merokok,” kata Bramwell.
sumber: kompas.com