TOTABUAN.CO — Tidak ada orang tua yang sempurna. Semua orang harus melalui proses untuk belajar bagaimana membesarkan anak. Namun, ada saat di mana orang tua merasa frustasi dengan perilaku anak mereka, sehingga mereka meluapkan kemarahan mereka dengan berteriak kepada anak. Perlu diketahui bahwa sikap ini bisa mengganggu perkembangan mental anak. Berikut adalah alasan kenapa orang tua dilarang berteriak pada anak.
1. Perkembangan emosional
Salah satu alasan mengapa Anda tidak boleh berteriak pada anak adalah karena itu bisa mempengaruhi perkembangan emosionalnya. Anak membutuhkan dorongan positif, yang dapat membantunya percaya bahwa dia bisa meraih kesuksesan dalam hidup. Ini juga akan memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru. Berteriak tidak akan membuatnya patuh kepada kata-kata Anda. Sebaliknya, dia akan menjadi semakin nakal dan susah diatur.
2. Merasa tidak aman
Berteriak kepada anak bisa membuat mereka merasa takut dan tidak aman. Ini bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi anak. Alhasil, anak akan selalu merasa tidak aman ketika Anda berada di dekatnya.
3. Menjadi pendengar yang buruk
Seseorang harus belajar menjadi pendengar yang baik. Ketika seorang anak tumbuh dengan orang tua yang selalu berteriak kepadanya, dia juga akan belajar hal yang sama. Pada akhirnya, dia pun akan menjadi seorang pendengar yang buruk bagi orang lain.
4. Mempengaruhi kepercayaan diri
Rasa percaya diri seorang anak dibangun oleh orang tuanya. Dan berteriak kepada anak akan membuatnya kehilangan rasa percaya dirinya. Akhirnya, anak pun tidak berani melakukan apa pun, tanpa terlebih dulu meminta persetujuan orang tua mereka. Dalam hal ini, harga diri anak juga dipertaruhkan.
5. Masalah perilaku anak
Sering berteriak di depan anak juga bisa mempengaruhi perilaku mereka. Anak-anak pun akhirnya menjadi mudah marah dan sering bersikap bandel di sekitar teman-teman mereka. Mereka juga menjadi sangat susah diatur dan sering melawan jika dinasihati.
Inilah lima alasan kenapa orang tua dilarang berteriak pada anak. Berikan anak kebebasan, tetapi Anda sebagai orang tua tetap harus memberi arah yang tepat bila mereka mulai tampak melenceng.
sumber : merdeka.com