TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Mantan politisi dari Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) Benny Rhamdani terus mematangkan sikap politiknya pasca pinda ke Partai Hati Nurani Raktyat (Hanura). Ia mengaku menerima tawaran Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odong (Oso) karena merasa sudah tidak anggap lagi sebagai kader partai moncong putih.
Dalam diskusi yang digelar di warung Kopi Korot yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, mantan anggota DPRD Provinsi Sulut dua periode itu bercerita kisahnya sampai masuk menjadi kader Partai Hanura. Ia mengungkapkan alasannya pinda haluan, karena selama 8 tahun menjadi kader partai, sudah tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan partai. Tidak pernah diajak dalam kontestasi politik oleh partai. Sehingga menurutnya, Ia merasa tidak penting lagi penting di partai.
“Itulah alasan kenapa saya harus pindah haluan dan menerima tawaran dari Ketua umum Hanura. Sebab saya merasa sudah tidak lagi diperlukan di partai,” kata Benny.
Sebagai contoh kata Benny, dalam kontestasi politik yang baru saja terjadi yakni Pilkada Bolmong. Sebagai kader PDIP waktu itu, ia tidak pernah diajak oleh partai untuk membantu pasangan yang diusung PDIP yakni Yasti Soepredjo Mokaogow dan Yanny Ronny Tuuk. Sehingga ia merasa, bahwa dirinya sudah tidak anggap lagi.
“Itulah yang saya hindari kenapa tidak serta merta saya terima tawaran waktu itu. Sebab sebagai kader partai dan juga politisi yang sudah jatuh bangun, harus menghindari stigma dan stampel sebagai kutu loncat. Tapi sebagai kader yang sudah tidak dianggap lagi, tentu saya harus ambil sikap,” kata Wakil Ketua Komite I DPD RI ini.
Benny mengatakan, alhamdulilah setelah menerima tawaran dari Partai Hanura, posisinya saat ini dipercayakan sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi. Jabatan ini diberikan langsung oleh Ketua umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.
Kendati demikian, tawaran yang diberikan oleh pimpinan Partai Hanura saat itu, tidak serta merta Ia terima. Sebab, pindah haluan politik harus menghindari stigma dan stampel sebagai kutu loncat. Namun tidak ada alasan bagi Benny untuk menolak tawaran tersebut. Karena sebelum menerima tawaran itu, ia mengaku masih sempat minta masukan dari teman aktivitas bahkan minta masukan dari tokoh politik Sulut yang sudah duduk di panggung politik Nasional yakni S H Sarudayang.
Ia berharap, kepercayaan yang diberikan dari Partai Hanura sebagai Ketua DPD Hanura bidang organisasi Insya Allah akan membawa manfaat bagi daerah untuk mempengaruhi kebijakan politik pusat melalui partai seperti para tokoh politik Sulut lainnya.” Jadi Insya Allah amanat yang diberikan warga Sulut khususnya warga Bolaang Mongondow Raya kepada saya akan membawa dampak positif bagi daerah. Seperti mereka yang duduk di kursi legislatif,” tandasnya.
Penulis: Hasdy