• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 8, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Waspada! Pulau Derawan Terancam Dicuri Malaysia dan Filipina

Redaksi by Redaksi
21 November 2014
in Ekbis
0
Waspada! Pulau Derawan Terancam Dicuri Malaysia dan Filipina
0
SHARES
26
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Keberadaan manusia kapal ilegal yang memasuki perairan Indonesia rupanya akan berdampak besar pada kedaulatan wilayah Indonesia. Pasalnya saat ini semakin banyak manusia kapal yang nempati perairan dan menepi di daratan nusantara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, dirinya telah menerima laporan mengenai banyaknya imigran gelap yang biasa disebut manusia nelayan ini menetap di Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur.

“Manusia kapal ini adalah suku bajo yang berasal dari Filipina dan Malaysia. Kalau lama-lama dibiarkan Pulau Derawan bisa jadi pulaunya orang lain,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014).

Dia menjelaskan, hal ini pernah terjadi ketika Pulau Sipadan-Ligitan di klaim oleh Malaysia. Penduduk wilayah tersebut menyatakan bahwa selama ini dipelihara oleh Malaysia.

“Di Sipadan-Ligitan, saat ditanya siapa yang pelihara anak-anak mereka, mereka jawab Malaysia, bisa diputuskan jadi punya Malaysia. Kalau kita tidak bisa berhati-hati dengan suku Bajo, ini juga bisa terjadi. Padahal mereka juga tida bisa berbahasa Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, biasanya selama ini para manusia kapal yang ketahuan menetap di wilayah Indonesia selalu dipulangkan.

Selain menetap, pada manusia kapal ini juga memiliki kebiasaan menangkap ikan yang merusak ekosistem di laut. Dengan kapal yang umumnya lebih besar dibandingkan dengan nelayan Indonesia, manusia kapal ini biasa menggunakan portas untuk menangkap ikan.

“Mereka tidak bisa dibilang nelayan kecil. Nelayan kecil kita bahkan kapalnya lebih kecil, cuma 5 gross ton (GT). Sedang kapal mereka diatas 10 GT-15 GT. Mereka pakai portas, itu Kerusakan permanen pada terumbu batu, bisa merusak seluas areal 6 meter persegi,” jelasnya.

Hasil tangkapan ikan yang mereka dapatkan pun disalurkan kepada pengepul kapal besar dengan modus operandi kapal besar yang umumnya berbendera Hongkong tersebut menunggu di wilayah perbatasan. Hal itu membuat ekspor ikan Indonesia menjadi tidak terdata.

“Orang kampung kita juga mau makan ikan kakap merah tidak bisa karena sudah dibomin, mereka makan cuma tongkol. Dan kalau dibandingkan dengan nelayan Indonesia mereka lebih handal. Kalau alat tangkapnya sama misalnya, nelayan kita sudah kalah, karena mereka sudah biasa dilaut. Ini harus Diatasi dengan lintas kementerian. Sebab kalau mau pulangkan juga biayanya besar,” tandasnya.

sumber : liputan6.com

Tags: texs
Previous Post

Wakil Wali Kota Pimpin Jalan Sehat

Next Post

Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Next Post
Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Oknum Dosen UGM Telibat Kasus Penipuan Miliaran Rupiah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂
Bolmong

𝖳𝖾𝗋𝖻𝗈𝗇𝗀𝗄𝖺𝗋, 𝖯𝗎𝗅𝗎𝗁𝖺𝗇 𝖳𝗈𝗇 𝖲𝗈𝗅𝖺𝗋 𝖬𝗂𝗅𝗂𝗄 𝖯𝖳 𝖲𝖬𝖠 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖣𝗂𝖼𝗎𝗋𝗂

by Redaksi
5 Juni 2025
0

𝖳𝖮𝖳𝖠𝖡𝖴𝖠𝖭.𝖢𝖮 𝖡𝖮𝖫𝖬𝖮𝖭𝖦 -- PT Samudera Mulia Abadi (𝖲𝖬𝖠) 𝖲𝗂𝗍𝖾 𝖡𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗎𝗌 𝖽𝗎𝗀𝖺𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝖼𝗎𝗋𝗂𝖺𝗇 𝗌𝗈𝗅𝖺𝗋 𝗄𝖾 𝖯𝗈𝗅𝖽𝖺 𝖲𝗎𝗅𝗎𝗍. 𝖠𝖽𝖺...

Read moreDetails
Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

Jalur Trans Sulawesi di Desa Solog Rusak Parah

4 Juni 2025
Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

Inilah Tiga Dewas PDAM Bolmong Yang Raih Nilai Tertinggi

4 Juni 2025
Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

Pemkab Bolmong Pantau Ketersediaan Stok Bahan Pokok

4 Juni 2025
Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

Yusra: Saya Tidak Paksa ASN Harus Tinggal di Lolak

3 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.