TOTABUAN.CO– Meski sempat ‘tersandera’ oleh insiden teror bom yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,53 persen ke level 4.513 pada sesi penutupan ,hari ini sejumlah analis memprediksi perdagangan saham di chart Bursa Efek Indonesia akan mengalami penguatan terbatas.
Selain dikarenakan kondusifnya situasi Jakarta dan katalis di dalam negeri, penguatan terbatas pada IHSG juga bakal ditopang oleh rendahnya risiko pasar global.
“Langkah BI (Bank Indonesia) yang melonggarkan likuiditas akan menopang sentimen positif atas saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate seperti perbankan, otomotif, dan properti. Sedangkan kenaikan harga minyak mentah menjadi momentum positif rebound saham berbasiskan komoditas,” tulis Kepala Riset First Asia Capital, David Sutyanto dalam risetnya.
Menyusul adanya beberapa sentimen positif tadi, David bilang dirinya memperkirakan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 4.490 hingga 4.570 atau berpeluang menguat.
Sementara itu Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada berpendapat, pasca mengalami panik atas teror bom dan penurunan suku bunga BI, hari ini IHSG diperkirakan berada pada rentang Support di level 4.473 sampai 4.483 dengan posisi resisten di kisaran 4.541 sampai 4.557.
“Laju IHSG diharapkan dapat kembali menguat setelah panik berlebihan atas tragedi bom dan penurunan BI Rate yang dinantikan sebelumnya akhirnya direalisasikan. Namun demikian, perlu juga diwaspadai jika IHSG juga berpotensi akan melanjutkan pelemahan nya namun terbatas, mengingat belum adanya sentimen yang kuat guna menopang kelajuan IHSG ditambah hari ini merupakan perdagangan terahir pekan ini,” ujar Reza.
Berikut adalah saham pilihan versi First Asia Capital:
ASII 5.800-6.200 Buy, SL 5.500
BBNI 4.950-5.200 Buy, SL 4.850
BDMN 3.100-3.400 Buy, SL 2.950
BBTN 1.370-1.450 TB, SL 1.330
PGAS 2.560-2.725 TB, SL 2.500
LSIP 1.250-1.320 TB, SL 1.190
KLBF 1.420-1520 SoS, SL 1.300.
Sumber:detik.com