• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 26, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Uang Tebus Raskin Diusulkan Dihapus

Redaksi by Redaksi
10 Oktober 2014
in Ekbis
0
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO JAKARTA — Kabar gembira bagi masyarakat miskin penerima beras subsidi untuk masyarakat miskin (raskin). Kementerian Sosial (Kemensos) saat ini tengah mengkaji kemungkinan penghapusan uang tebus raskin senilai Rp 1.600 per kg itu. Banyaknya masyarakat miskin yang kesulitan menebus jatah beras mereka menjadi salah satu pertimbangannya.

Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dayasos dan Gulkin) Kemensos Hartono Laras mengatakan, kondisi itu kemudian mendorong masyarakat tidak mampu untuk berhutang. Masyarakat sangat miskin tidak dapat mengumpulkan uang Rp 24 ribu untuk 15 kg jatah beras mereka.

Terlebih jika pendistribusian dilakukan tiga bulan sekali, yang kemudian semakin memperbesar uang tebus yang harus dimiliki oleh mereka. Sehingga esensi untuk membantu masyarakat miskin dianggap tidak dapat tercapai secara utuh.

“Masih banyak masyarakat sangat miskin yang terbebani untuk membayar uang tebus sejumlah tersebut. Akhirnya mereka berhutang atau bahkan membagi jatah mereka dengan yang mereka pinjam uangnya,” ujar Hartono

Oleh karena itu, Kementerian yang dipimpin oleh Salim Segaf Al-Jufri itu mengusulkan agar uang tebus itu dihapuskan. Kemensos bahkan sudah menyiapkan beberapa skenario agar penghapusan uang tebus tersebut tidak mengganggu APBN yang telah diplotkan. Pertama, penerimaan jumlah raskin akan dikurangi. Jika setiap bulan masyarakat miskin menerima raskin sebesar 15 kg, maka jumlah tersebut akan dipangkas menjadi 10 kg.

“Sehingga kalau dihitung-hitung kan bisa menutupi uang tebus yang dihapuskan kan? Dari pada mereka harus berhutang,” tandasnya.

Rencana kedua, jumlah raskin tidak akan mengalami penurunan namun jumlah penerima yang akan dikerucutkan. Saat ini rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin meliputi masyarakat sangat miskin, miskin dan mendekati miskin. Dengan penghapusan uang tebus tersebut, maka jumlah penerima akan ditujukan bagi masyarakat sangat miskin dan miskin saja. Untuk diketahui, saat ini raskin dibagikan pada 15,5 juta RTS atau sekitar 60 juta orang yang meliputi masyarakat sangat miskin, miskin dan mendekati miskin di Indonesia.

“Anggaran untuk raskin tahun ini kan sebesar Rp 18,8 triliun, jumlah ini sepertinya tidak akan ada kenaikan. Jadi usulan tersebut bisa digunakan tanpa perlu mengusik APBN jika memang itu yang dikhawatirkan,” kata dia.

Terpisah, menanggapi usulan penghapusan uang tebus itu, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Chazali Situmorang mengatakan bahwa hingga kini raskin masih masuk dalam kategori subsidi, bukan bantuan sosial (bansos). Sehingga masih belum dapat dipastikan apakah usulan tersebut akan diloloskan.

Kendati demikian, Chazali menyambut baik ide perubahan raskin menjadi bansos tersebut. Meski menurutnya, untuk saat ini yang paling memungkinkan untuk memaksimalkan raskin, menurutnya, adalah pengurangan jumlah penerima raskin. Masyarakat mendekati miskin menjadi sasaran pemangkasan tersebut. Mereka dianggap lebih mudah dientaskan dari kemiskinan.

Sumber : jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Eh Ada Dua Guru dari Negeri K-Pop Mengajar di SD Rawamangun

Next Post

 Permintaan Semen Naik 9,7 Persen

Next Post
 Permintaan Semen Naik 9,7 Persen

 Permintaan Semen Naik 9,7 Persen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pemkab Bolmong Operasikan Satu Unit Bus Sekolah Gratis di Wilayah Dumoga
Bolmong

Pemkab Bolmong Operasikan Satu Unit Bus Sekolah Gratis di Wilayah Dumoga

by Redaksi
26 Mei 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) menambah satu unit bus sekolah gratis. Satu unit bus itu, dioperasikan di wilayah...

Read moreDetails
Program 100 Hari Kerja, Yusra-Dony Gandeng UDK Kembangkan Ekowisata  Pulau Molosing

Program 100 Hari Kerja, Yusra-Dony Gandeng UDK Kembangkan Ekowisata  Pulau Molosing

26 Mei 2025
STA Ajak Pendukungnya Dukung Program Kerja The Winner

STA Ajak Pendukungnya Dukung Program Kerja The Winner

24 Mei 2025
Kantongi MODi, KUD Perintis Siap Beroperasi

Kantongi MODi, KUD Perintis Siap Beroperasi

24 Mei 2025
KUD Perintis Menggelar Rapat Anggota Tahunan

KUD Perintis Menggelar Rapat Anggota Tahunan

24 Mei 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.