TOTABUAN.CO — PT Wijaya Karya (Wika) membukukan penjualan sebesar Rp 8,61 triliun selama triwulan III tahun 2014. Besaran kenaikan ini naik sekitar 8,85 persen dibandingkan penjualan pada periode sebelumnya di tahun 2013, yakni sebesar Rp 7,91 triliun. Sementara laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk per triwulan III tahun ini mencapai Rp 400,71 miliar.
Corporate Secretary PT Wika, Suradi dalam siaran persnya, Jumat (31/10) mengatakan dari capaian kinerja tersebut, perseroan memproyeksikan penjualan hingga akhir tahun dapat mencapai 97 persen dari target 2014 sebesar Rp 14,09 triliun. Untuk tahun ini, Wika menargetkan penjualan sebesar Rp 18,82 triliun atau naik 25,63 persen dari realisasi tahun 2013 sebesar Rp 14,98 triliun.
“Proyeksi kinerja Wika hingga akhir tahun tersebut dikaji berdasarkan adanya pemangkasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 pada proyek-proyek infrastruktur milik pemerintah,” seru dia.
Adapun tertundanya proyek-proyek sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepanjang 2014, dijelaskan Suradi lantaran terkendala pembebasan lahan yang berdampak pada realisasi pengerjaan proyek, dan kepastian ekonomi di tahun politik sepanjang 2014.
Sementara realisasi belanja modal atau capex per September tahun 2014 mencapai Rp 668,2 miliar atau 33,58 persen dari target capex tahun 2014 sebesar Rp 1,99 triliun. Di mana target capex tahun 2014 terdiri dari capex induk Rp 984 miliar dan capex anak perusahaan sebesar Rp 1,01 triliun.
“Komposisi capex Wika induk terdiri dari pengembangan usaha sebesar Rp 362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan sebesar Rp 304,2 miliar serta investasi aset tetap sebesar Rp 317,1 miliar,” terangnya.
sumber : jpnn.com