TOTABUAN.CO — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menarik peredaran dua jenis apel asal Amerika Serikat dari toko buah impor serta pusat berbelanjaan yang ada di Kota Bogor.
Hal ini menyusul temuan bakteri berbahaya,Listeria monocytogenes.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga mengatakan, informasi mengenai dua jenis apel, granny smith dan gala, sudah didapatkan sejak akhir pekan lalu.
“Informasinya sudah tiga atau empat hari yang lalu. Kami langsung menarik peredaran dua jenis apel ini dari toko buah impor dan pusat perbelanjaan sebagai langkah antisipasi,” ujarnya di Bogor, Rabu (28/1).
Mangahit sendiri belum bisa memastikan apakah apel yang beredar di Kota Bogor berasal dari pengepakan yang ada di Bidart Bros Bakersfield California atau bukan.
“Yang penting kami melakukan langkah antisipasi, tidak mau ambil risiko. Apalagi, belum ada pengecekan laboratorium untuk apel maupun buah-buah impor yang dijual di wilayah kami,” ujarnya.
Terpisah, peneliti keamanan pangan di Seafast dan Departemen Ilmu Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Ratih Dewanti menuturkan, temuan bakteri yang mengontaminasi apel seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengepakan buah, sayur maupun produk pangan lainnya.
Sebab, kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes tidak hanya terjadi di AS, tetapi bisa dimanapun, termasuk pengepakan buah di Indonesia.
“Masalahnya kan, selama ini kita tidak tahu, prevelensi bakteri itu di Indonesia seperti apa,” ujar Ratih yang juga Ketua Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pasca Sarjana IPB.
Bakteri tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1983 pada salad kubis di Kanada. Bakteri ini, lanjut Ratih, berkembang di daerah dengan sanitasi buruk.
Kelebihannya, bakteri Listeria monocytogenes bisa bertahan meski berada di suhu dingin, tetapi tidak tahan panas. Artinya, jika ada sisa bakteri dalam buah atau sayuran, kemudian disimpan di lemari pendingin, bakteri tersebut masih bisa berkembang dan menyerang manusia.
Menurut Ratih, selain mengontaminasi apel, bakteri yang sama juga pernah diketahui mengontaminasi keju yang dibuat dari susu mentah, melon serta salad kubis.
“Kasusnya terjadi pada buah, sayur, dan bahan pangan mentah. Oleh karena itu, pengemasan yang baik bisa mencegah kontaminasi bakteri tersebut,” katanya.
Serangan bakteri ini menjadi perhatian karena lebih banyak menyerang janin dalam wanita hamil serta bayi dan manula. Dengan demikian, ibu hamil yang mengkonsumsi bahan pangan yang terkontaminasi bakteri bisa keguguran atau bayi yang dilahirkan meninggal.
“Atau jika lahir hidup, anak tersebut terancam terkena radang selaput otak (meningitis),” ujarnya.
sumber : beritasatu.com