TOTABUAN.CO – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan laba bersih (unaudited) sebesar Rp 15,3 triliun hingga kuartal-III 2014, naik Rp 36,7 triliun dari kerugian sebesar Rp 21,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan laba didorong peningkatan penjualan, efisiensi biaya, serta laba selisih kurs sebesar Rp 2,4 triliun,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com, Selasa (11/11).
Hingga 30 September 2014, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan 18,4 persen menjadi Rp 218,7 triliun, atau naik Rp 34 triliun dari Rp 184,7 triliun setahun lalu.
Kenaikan penjualan didorong kenaikan volume penjualan tenaga listrik sebesar 6,3 persen menjadi sebesar 146,8 Tera Watt hour (TWh) dari 138,2 TWh setahun lalu, serta kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) secara berkala setiap dua bulan untuk golongan pelanggan I-3 (Tbk) dan I-4 sejak bulan Mei 2014 dan kenaikan TTL untuk enam golongan pelanggan lainnya sejak 1 Juli 2014.
Adapun, beban usaha pada Triwulan III 2014 tercatat sebesar Rp 178,3 triliun, meningkat 14,9 persen dibandingkan Triwulan III 2013 sebesar Rp 155,2 triliun. Dengan demikian laba usaha Perseroan pada Triwulan III 2014 adalah Rp 40,4 triliun, naik sebesar Rp 10,9 triliun atau 37,1 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 29,5 triliun.
Meningkatnya beban usaha ini terutama dikarenakan peningkatan konsumsi dan kenaikan harga bahan bakar dan pelumas untuk melayani peningkatan permintaan tenaga listrik pelanggan.
Total aset perseroan pada Triwulan III 2014 menjadi sebesar Rp 621,3 triliun, meningkat Rp 25,4 triliun atau 4,3 perssen dari Rp 595,9 triliun setahun lalu.
sumber: beritasatu.com