TOTABUAN.CO – Pedagang beras Pasar Cibinong membantah bahwa terdapat beras dengan harga Rp6.500 per kilogram (kg). Yang betul adalah, Rp6.500/liter atau setara dengan Rp8.125 per kilogram.
Salah satu pemilik Toko Beras Teguh Jaya di Pasar Cibinong, Lina Husen mengatakan bahwa ada kesalahpahaman di media massa mengenai harga beras. “Tidak ada beras seharga itu,” kata Lina, di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Menurut Lina, media massa salah mengartikan ketika Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Koperasi UKM berkunjung kePasar Cibinong, termasuk berkunjung tokonya. Pada saat itu Menteri Pertanian bertanya tentang harga beras termurah. Menjawab pertanyaan tersebut, Lina langsung menunjuk beras premium yang memang tertulis “Rp6.500”.
“Ada yang salah mengartikan. Disangka itu harga per kilogram. Padahal itu harga per liter, karena kami tidak menjual eceran dengan satuan kilogram. Selain itu, jika kami jual per karung, harganya Rp380 ribu per karung,” sambung Lina.
Lina menambahkan, beras tersebut langsung dibeli dari Karawang. Jika dihitung modal per kilogram, sebesar Rp7.200. Itu pun, belum termasuk ongkos panggul yang besarnya Rp12 ribu per karung dan ongkos kirim sebesar Rp1 juta per truk untuk kapasitas 10 ton. “Jadi, secara hitung-hitungan saja, kami tidak mungkin menjual dengan harga Rp6.500 per kilogram,” katanya.
Dia menambahkan bahwa beras yang dibeli dengan harga Rp7.200 per kilogram, tidak termasuk beras dengan kualitas medium. Beras tersebut termasuk beras berkualitas rendah dan kurang bagus. Selain banyak pecah, juga kadar air yang masih tinggi, sekitar 25 persen.
“Ini beras basah tapi masih ada pembeli yang mencari karena harganya memang lebih murah,” katanya. Sedangkan untuk beras dengan kualitas baik, Lina menjual dengan harga bervariasi, antara Rp8.800 hingga Rp9.900 per liter.
Senada, Tanto Gunawan pemilik Toko Beras Tani Jaya di Blok Semi Basement Pasar Cibinong juga berpendapat sama. Menurutnya, tidak ada harga beras Rp6.500 per kilogram. Dia pun menjual beras termurah seharga Rp6.500 per liter. “Ya, seperti ini kualitasnya. Masih agak basah,” katanya.
Tanto mengatakan, harga menjelang Ramadan relatif stabil. Tidak ada gejolak harga yang signifikan yang membuat pembeli resah. “Saya pikir sekarang aman-aman saja. Harga terjaga dan omset kami juga stabil,” kata Tanto yang mengaku bisa menjual beras 2-3 ton per hari.
Jumlah tersebut, menurutnya sama dengan hari-hari sebelumnya. Bahkan dalam ketika pemberitaan mengenai beras plastik juga marak seperti saat ini, menurut Tanto tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Pembeli tetap datang kemari, karena mereka percaya bahwa kami tidak mungkin menjual beras tiruan seperti itu,” katanya.
Seperti diketahui, sehari sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menter Perdagangan Rahmat Gobel serta Menteri Koperasi dan UKM AA Ngurah Puspayoga berkunjung ke Pasar Cibinong. Dalam kunjungan tersebut Amran mengatakan, bahwa harga beras di tingkat pedagang adalah Rp7.200 per kilogram. Yang berarti bahwa di tingkat petani harga tentu lebih rendah dari itu. Padahal, lanjut Amran, HPP beras adalah Rp7.300 per kilogram.
sumber: metrotvnews.com