TOTABUAN.CO — Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum naik namun harga kebutuhan bahan pokok sudah melambung tinggi. Sejumlah pihak menduga kenaikan sembilan bahan pokok (sembako) tersebut karena wacana kenaikkan BBM.
Menurut anggota Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mempertimbangkan masak-masak dampak kenaikan harga BBM kepada para pedagang pasar tradisional. “Di saat wacana BBM naik, momennya dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menaikkan harga sembako,” katanya dalam sebuah diskusi yang digelar KAMMI di Tebet, Jakarta Selatan, Jum’at (14/11).
Abdullah melanjutkan, jalur distribusi sembako dari perkebunan hingga pasar melewati banyak titik di mana terdapat banyak pemain, seperti tengkulak dan pengusaha. Wacana kenaikkan harga BBM ini diduga dimanfaatkan orang-orang tersebut untuk kepentingan pribadinya.
“Dampak kenaikan ini jadi berkelanjutan. Semakin berkurang bahan pangan, kami melihat, ada skenario membuka keran impor. Ini berbahaya,” ujarnya.
Selain itu, pernyataan pedagang pasar modern yang mengatakan tidak terjadi kenaikkan harga sembako, kata Abdullah, semakin membahayakan pedagang pasar tradisonal. “Harus ada langkah nyata untuk meringankan ekonomi pasar tradisional. Jokowi harus mempertimbangkan nasib mereka yang akan kesulitan menghidupi keluarganya,” katanya.
sumber : beritasatu.com