TOTABUAN.CO – Konektivitas antar wilayah menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun depan. Salah satunya adalah pembangunan Bandar udara baru.
Saat ini masih banyak pulau-pulau di Indonesia yang masih belum memliki bandara. Rencananya kemenhub menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,8 triliun untuk membangun bandara baru.
Hal itu dikatakan oleh Sekjen Kemenhub, Santoso Edi Wibowo kemarin (22/9). Menurut Santoso tahun depan Kemenhub akan membangun 21 bandara baru. Ada lima bandara yang anggarannya cukup besar.
Yakni Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat, Bandara Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau, Bandara Tambelan Pulau Bintan Kepri, Bandara Siau di Sulawesi Utara, dan Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat.
Selain bandara berkapasitas besar, Kemenhub juga akan membangun bandara perintis dan bandara di wilayah timur Indonesia. Salah satunya adalah bandara Werur di Tambrauw Papua Barat. Total anggaran yang disediakan untuk membangun bandara itu sebesar Rp 36 miliar. Rp 30 miliar dari APBN dan Rp 6 miliar berasal dari APBD daerah setempat.
Pria yang juga menjabat sebagai Plt Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub itu mengatakan pembangunan bandara seluas dua ratus hektar itu sangat penting. Sebab, adanya bandara akan memajukan perekonomian di Tambrauw.
Tak hanya itu, dengan adanya bandara Werur wisatawan mancabegara dan domestic tidak perlu kesulitan menuju ke lokasi wisata Raja Ampat. Pasalnya selama ini untuk menuju ke Raja Ampat tidak bisa langsung. Wisatawan harus terbang dari Bali ke Makasar setelah itu ke Sorong baru ke Raja Ampat.
“Kalau sudah jadi bisa langsung menuju ke bandara Werur. Jarak dari Werur ke Raja Ampat hanya 25 menit,” ujarnya usai menandatangani kerjasama pembangunan bandara Werur dengan pemda setempat.
Sementara iitu Direktur Pengembangan Bandara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Bambang Tjahjono mengatakan pembangunan bandara di wilayah timur menjadi perhatian. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi dan arus penumpang tidak tersendat.
Dia mencontohkan di Papua yang kontur alamnya merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Menurut Bambang bandara sudah ada di kota-kota besar. Seperti Sorong, Sentani, Jayapura, Marauke.
“Kedepannya akan kami bangun bandara perintis di kota-kota kecil. Seperti bandara Werur di Tambrauw,” jelasnya.
Selain itu, Kemenhub juga akan membangun bandara di wilayah pariwisata dan daerah berkembang. Seperti di Palu dan Labuan Bajo Sumbawa. Labuan Bajo diminati karena potensi wisatanya, sedangkan Palu merupaklan daerah dengan potensi investasi yang besar. Menurut Santoso kedua bandara itu kini sudah banyak dilirik oleh investor. “Sudah ada 10 investor,” jelasnya.
Tak hanya membangun, Kemenhub juga melakukan pemeliharaan bandara. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 3,3 triliun. Bambang mengatakan bahwa jumlah bandara yang membutuhkan perawatan cukup banyak. Yakni sekitar 103 bandar udara di Indonesia.
Anggaran pembangunan bandara Rp 6,8 triliun
Anggaran Perawatan bandara Rp 3,3 triliun
Lima bandara dengan anggaran terbesar
1. Bandara Kertajati di Majalengka Jawa Barat
2. Bandara Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau
3. Bandara Tambelan Pulau Bintan Kepri
4. Bandara Siau di Sulawesi Utara
5. Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat
sumber: jpnn.com