TOTABUAN.CO – Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya pada perdagangan Rabu (15/4/2015). Pagi ini, mata uang Garuda di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloombergpukul 09.06 WIB, menguat ke posisi Rp 12.973 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.984.
Mata uang Garuda berupaya mempertahankan posisinya di tengah variatifnya sentimen internal-eksternal.
Indeks dollar AS kembali melemah setelah menguat selama beberapa hari diakibatkan oleh beberapa data ekonomi AS yang diumumkan tidak begitu baik pada malam tadi. IMF juga memangkas proyeksi PDB AS untuk 2015 serta 2016. Di sisi lain euro menguat setelah data industrial production naik tajam dan IMF menaikkan proyeksi PDB Zona Euro menjadi 1,5 persenuntuk 2015. Pagi ini angka PDB Tiongkok ditunggu dan diperkirakan turun drastis ke 7 persen secara tahunan.
“Pelemahan indeks dollar AS hingga dini hari tadi belum tentu mendorong penguatan mata uang di Asia hari ini jika sentimen negatif dari perlambatan Tiongkok terlalu mendominasi,” demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Rupiah masih bertahan di bawah Rp 13.000 per dollar AS bahkan setelah indeks dollar AS naik tajam di malam sebelumnya. Rupiah menguat tipis begitu juga beberapa mata uang di Asia. Keputusan BI menahan BI rate 7,5 persen tidak terlalu memengaruhi pasar.
Tetapi pesimisme terhadap pertumbuhan yang ditunjukkan oleh BI bisa memberi sentimen negatif. Rupiah diproyeksikan masih akan kuat tetapi terancam oleh buruknya angka Tiongkok pagi ini. Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih surplus walaupun menipis.
sumber: kompas.com