TOTABUAN.CO — Nilai tukar rupiah diproyeksikan potensial bertahan dan dapat menguat pada perdagangan Selasa (14/10/2014). Penurunan indeks dollar AS diharapkan dapat mengangkat posisi mata uang garuda.
Pesimisme terhadap prospek perekonomian masih memengaruhi sentimen global. Indeks dollar AS turun drastis dan diikuti oleh pergerakan imbal hasil US Treasury 10 tahun tetap di kisaran 2,28 persen. Harga minyak Brent juga turun drastis ke 88 dollar AS per barrel hingga dini hari tadi. Indeks keyakinan pebisnis baik dari Zona Eropa dan AS ditunggu hari ini.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan sentimen dollar lemah bertahan di pasar Asia di perdagangan hari ini.
Rupiah telah menguat bersama mata uang lain di Asia setelah pesimisme terhadap laju perekonomian AS kembali datang. Penguatan juga terlihat di pasar SUN dengan imbal hasil US Treasury yang semakin turun.
“Situasi politik yang relatif stabil serta dollar index yang semakin turun berpeluang membantu penguatan rupiah hari ini,” demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.
Sumber : kompas.com