TOTABUAN.CO-Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik diresmikannya Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk industri otomotif di Karawang, Jawa Barat karena bisa berdampak baik bagi ekspor industri otomotif nasional.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan hadirnya PLB otomotif bisa mengurangi biaya produksi karena pabrikan tidak perlu lagi mengimpor suku cadang yang biasanya didistribusikan secara sporadis antar produsen. Jongkie menyebut selama ini banyak produsen otomotif yang membangun kawasan berikatnya masing-masing sehingga satu kawasan berikat tidak bisa dinikmati oleh produsen lainnya.
“Kami memang sudah lama mendambakan kawasan berikat agar bisa dipakai bersama-sama. Kalau seperti itu kan semua produsen bisa menikmati suku cadang impor yang ditangguhkan dari bea masuk, sehingga produksi lebih efisien,” jelas Jongkie ketika dihubungi, Jumat (11/3).
Ia menambahkan, efisiensi produksi ini bisa meningkatkan daya saing ekspor kendaraan utuh (Completely Built-Up Unit/CBU) dan yang lebih murah dibanding produksi negara lainnya. Selain itu, pelaksanaan ekspor di pusat logistik berikat dinilainya juga sangat menguntungkan industri otomotif.
Menurut pasal 42B Peraturan Pemerintah Nomor (PP) Nomor 85 Tahun 2015 tentang Penimbunan Berikat, barang yang dimasukkan dari tempat lain dalam wilayah Indonesia ke Pusat Logistik Berikat yang ditujukan untuk ekspor tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Hal itu, jelas Jongkie, menambah daya saing yang tinggi bagi produksi dalam negeri.
Sementara sesuai PP Nomor 22 tahun 2014, penjualan mobil dikenakan PPnBM sebesar 10 sampai 125 persen. Penjualan mobil juga dikenakan PPN sebesar 10 persen dari harga jual.
“Setidaknya beban di dalam negeri berkurang, karena biasanya untuk ekspor kami dibebani macam-macam pajak. Adanya pusat logistik berikat ini jelas membuat impor lebih murah dan ekspor kompetitif,” tutur Jongkie.
Kendati demikian, petinggi PT Hyundai Motor Indonesia mengaku belum bisa menyebut efisiensi ekspor otomotif yang bisa diperoleh industri dengan diimplementasikannya kebijakan ini. Kendati demikian, ia berharap ekspor tahun ini bisa berjalan sesuai rencana.
Data Gaikindo pada 2015 menunjukkan volume ekspor mobil CBU sebesar 207.691 unit atau meningkat 2,67 persen dibandingkan 2014 sebesar 202.273 unit. Sementara itu, Gaikindo menetapkan target ekspor CBU di atas 200 ribu unit pada tahun ini.
Pusat Logistik Berikat industri otomotif sendiri telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo kemarin (10/3), bersamaan dengan 10 pusat logistik berikat lainnya. Pusat logistik khusus otomotif dikelola oleh PT Toyota Motor Manufacturing di Karawang, Jawa Barat dengan luas 1.000 hektare.
sumber:cnnindonesia.com