TOTABUAN.CO– Meski pasokan listrik sudah mencukupi, DKI Jakarta masih membutuhkan banyak tambahan jaringan transmisi dan distribusi supaya pasokan listrik lancar.
Namun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kesulitan membangun jaringan listrik baru di Jakarta karena masalah pembebasan lahan. Pembebasan lahan yang rumit membuat proyek-proyek pembangunan jaringan listrik sering molor.
“Terutama pembebasan lahan (untuk Gardu Induk), kedua pembebasan jalur transmisinya. PLN biasanya ada keterlambatan, tapi biasanya selesai,” kata Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Murtaqi Syamsuddin, usai peresmian GI Milenium di Tangerang, Selasa (23/2/2016).
Murtaqi menuturkan, banyak warga yang tak mau tanah atau daerah di sekitar tanah, maupun tempat tinggalnya dilalui oleh jaringan transmisi PLN. Hal ini membuat pembebasan lahan makin sulit di daerah kota yang padat penduduk seperti Jakarta. “Orang kan nggak suka kalau tanahnya dilewati jalur transmisi. Secara umum sekarang pembebasan lahan nggak mudah,” ujarnya.
Untuk menyiasati masalah lahan tersebut, kini PLN membangun jaringan transmisi dengan kabel-kabel bawah tanah. “Untuk di daerah kawasan dalam kota Jakarta, karena itu PLN akan menggelar kabel-kabel bawah tanah, kabel underground yang sekarang sudah mulai diperkenalkan,” dia mengungkapkan.
Kabel-kabel 150 kV untuk jaringan transmisi listrik dipendam hingga 3 meter di dalam tanah. “Pemda DKI sudah mensyaratkan bahwa itu harus dilaksanakan dengan pemboran horizontal. PLN akan menggunakan itu, untuk daerah Jakarta mau nggak mau kita harus menarik kabel-kabel 150 kV itu ke bawah tanah dengan teknik pemboran horizontal 2-3 meter di bawah permukaan tanah,” papar Murtaqi.
Meski banyak kendala, terutama masalah lahan, PLN tetap giat membangun infrastruktur untuk melayani masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Tanpa jaringan baru, sulit untuk menambah sambungan baru.
Maka jaringan listrik terus diperluas untuk mempermudah dunia usaha mendapatkan sambungan listrik, sehingga kemudahan berbisnis di Indonesia bisa ditingkatkan.
“Bahwa dengan pembangunan infrastruktur yang kencang seperti ini, pada prinsipnya PLN bisa melayani penyambungan listrik baik untuk industri maupun bisnis, dan itu memperbaiki ease of doing business Indonesia yang salah satu penilaiannya adalah kemudahan mendapat sambungan listrik. Getting electricity kan semakin mudah sekarang,” tutupnya.
Sumber:detik.com