TOTABUAN.CO — Pergerakan mata uang Garuda alias Rupiah kembali menguat, pasca melemah seiring dengan laju dolar Amerika Serikat (AS) atau USD yang masih mengalami penurunan usai merespons testimonial akhir Ketua The Fed Janet Yellen.
“Testimoni Janet Yellen yang mengindikasikan belum akan adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat,” kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam keterangan risetnya yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (27/2/2015).
Di sisi lain, menurut Reza, rilis-rilis penurunan new home sales AS juta turut memberikan sentimen negatif bagi negeri Paman Sam ini.
Dia memperkirakan, laju Rupiah berada di atas target level support Rp12.876 per USD. Dengan berkurangnya sentimen dari The Fed, maka diharapkan adanya perbaikan dari laju Rupiah.
Meski diprediksi Rupiah akan menguat, Reza berharap, tetap mewaspadai setiap sentimen yang membuat Rupiah mengalami pelemahan lanjutan.
“Dalam satu hari ini laju Rupiah akan berada di level Rp12.873-Rp12.859 per USD (kurs tengah BI),” tutup Reza.
sumber : metrotvnews.com