TOTABUAN.CO — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,24 persen. Deflasi tersebut diakibatkan karena penurunan harga cabai merah yang drastis hingga 24,37 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, selain cabai, pendorong utama terjadinya deflasi lainnya adalah turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif angkutan umum.
“Turunnya harga cabai merah karena saat ini tengah memasuki musim panen. Sehingga, harganya turun drastis dan pasokan meningkat,” ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/2).
Menurut dia, penurunan harga BBM hanya turun 15,33 persen dibanding harga Desember 2014 lalu. Sedangkan, tarif angkutan umum hanya turun 2,2 persen. Namun, penurunan tarif tersebut belum terjadi di seluruh kota Indonesia.
“Coba kalau turun semua. Deflasi bisa lebih tinggi,” pungkas dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mengumumkan Januari terjadi deflasi 0,24 persen. Ini kali ketiga deflasi terjadi pada awal tahun. Sebelumnya, Januari 1973 deflasi 1,65 persen, dan Januari 2009 sebesar 0,7 persen.
“Deflasi karena penurunan harga BBM, tarif angkutan kota dan angkutan udara,” kata dia.
sumber : merdeka.com