TOTABUAN.CO — Konsumsi obat herbal seperti jamu rupanya telah digandrungi khalayak dari dalam maupun luar negeri. Tercatat, penjualan jamu asal Indonesia di dalam maupun luar negeri mencapai Rp 14 triliun.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Bayu Krisnamurti.
“Kalau enggak salah jamu itu Rp 14 triliun nilai penjualannya dalam dan luar negeri. Itu kan enggak kecil,” ujar Bayu saat berkunjung ke Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Jumat (19/12).
Untuk itu, Bayu menilai, saat ini mengonsumsi jamu tradisional sudah kembali menjadi tren masyarakat modern saat ini. “Orang sekarang menggunakan back to nature. Menggunakan produk yang bersifat organik sebagai orientasi gaya hidup,” tuturnya.
Tren tersebut, lanjut Bayu, membawa angin segar bagi para petani bahan baku produk herbal. “Jamu itu passion Indonesia banget. Dia (jamu) juga rantai dari petani yang menanam temu lawak,” ucapnya.
Untuk itu, mantan wakil menteri perdagangan ini mengusulkan kepada pemerintah agar segara membentuk sebuah badan yang mampu menampung sejumlah pengusaha jamu di dalam negeri.
“Saya pikir ada ada dimensi positif jamu yang harus kita tonjolkan ini dalam proses dewan jamu Indonesia,” tandasnya.
sumber : merdeka.com