TOTABUAN.CO — Harga minyak dunia terus mengalami penurunan lantaran negara-negara OPEC enggan menurunkan produksinya di tengah kurangnya permintaan atas minyak dunia.
Turunnya harga minyak dunia juga menjadi perhatian pemerintah. Terlebih, belum lama ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter.
Pemerintah berencana mengevaluasi besaran harga BBM. “Harga minyak akan terus dievaluasi dan jadi bahan evaluasi untuk menyesuaikan,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (02/12).
Sudirman menegaskan pemerintah akan terus melihat tren penurunan harga minyak dunia. Turunnya harga minyak dunua akan dibahas dalam rapat khusus di Kementerian Keuangan besok, Rabu (3/12).
“Besok sore akan ada rapat di Kemenkeu. Besok sore kita rapat, tunggu saja,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menambahkan, rapat juga akan membahas soal kuota subsidi BBM yang akan habis.
“Besok kita bahas kuota BBM tahun 2014, harga minyak, semua lah,” kata Sofyan.
Dia menjelaskan, pemerintah belum memikirkan soal penurunan harga BBM subsidi. Sebab masih harus melihat perkembangan harga minyak dunia terlebih dulu.
“Belum ada penurunan. Kita liat perkembangan harga seperti apa,” kata dia.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan penurunan harga minyak saat ini tidak bisa jadi patokan. Lantaran, perhitungan harga minyak dunia tidak bisa dilakukan setiap hari.
“Jangan lihat harga hari ini, harga hari ini untuk forward ke depan,” kata Bambang.
Seperti diketahui, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sejak Agustus 2012. Saat ini WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Januari turun 40 sen menjadi USD 68,60 per barel.
sumber : merdeka.com