TOTABUAN.CO — Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di awal tahun ini, tidak serta merta diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).
Padahal, saat pemerintah menaikkan harga BBM, bank sentral langsung merespon dengan menaikkan BI rate sekitar 0,25 persen atau dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengaku belum bisa memberikan gambaran, apakah BI rate akan kembali turun atau tetap.
“Secara umum, kita masih lihat soal kondisi. Bagaimana inflasi, bagaimana transaksi berjalan dan secara umum neraca perdagangan kita. Tapi secara umum, kita melihat bahwa neraca perdagangan mungkin masih akan tertekan kembali di bulan Desember 2014,” ujarnya di gedung BEI, Jakarta, (2/1).
Seperti halnya Presiden Joko Widodo, Agus Marto juga yakin secara umum ekonomi nasional bakal lebih baik. Ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah di akhir tahun lalu.
“Perihal asumsi terkait dengan inflasi, kita masih akan mendiskusikan lagi, tapi kalau sekarang masih ada di posisi 4 plus minus 1 persen Secara umum melihat pertumbuhan ekonomi, kita masih ada di 5, 4-5,8 persen,” jelas dia.
sumber : merdeka.com