TOTABUAN.CO-Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia lebih mahal ketimbang negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah tidak melepas harga mengikuti pasar membuat harga BBM Indonesia khususnya Premium lebih mahal.
“Jadi tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia hari ini, Singapura hari ini, karena mereka mengikuti harga pasar,” kata Wiratmaja, di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Wiratmaja mengakui, saat ini harga Premium Indonesia di bawah harga pasar. Bahkan pada satu hari harga pasar, solar Rp 3.150 dan Premium Rp 4.800 per liter. Sedangkan pemerintah menetapkan harga solar saat ini Rp 5.650 per liter dan Rp 7.050 per liter.
“Ada 1 titik pernah Rp 3.150 per liter (solar) di 19 Januari 2016,” ujar Wiratmaja.
Wiratmaja menambahkan, selain tidak melepas ke harga pasar, pemerintah juga tidak bisa langsung menurunkan harga. Itu lantaran sudah ditetapkan perubahan harga dilakukan setiap tiga bulan. Hal tersebut untuk menjaga kestabilan dunia usaha dan perekonomian.
Perhitungan harga baru dilakukan berdasarkan rata-rata harga pasar dalam tiga bulan setelah penetapan harga terakhir. Jadi meski harga minyak naik, harga BBM belum tentu naik.
“Mulai April nanti kami akan menjual di rata-rata tiga bulan sekarang, kalau harga minyak di sana (dunia) tinggi, kita jualnya lebih rendah. Ini memang konsekuensi,” kata Wiratmaja.
Sumber:liputan6.com