TOTABUAN.CO — Laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merupakan raihan yang tertinggi mencapai Rp24,20 triliun sepanjang 2014, jika dibanding dua bank besar perusahaan pelat merah yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Mengutip data yang diperoleh Metrotvnews.com, Kamis (12/2/2015), BRI yang fokus di sektor UMKM ini meraih laba bersih paling tertinggi di tahun lalu sebesar Rp24,20 triliun. Sementara Bank Mandiri mencapai Rp19,9 triliun dan Bank BNI mencapai Rp10,8 triliun.
Pertumbuhan laba tiga bank secara year on year (YoY) dimenangkan oleh BNI. Adapun dari data yang ada, laba bersih BNI tumbuh 19,1 persen, BRI tumbuh 14,35 persen, dan Bank Mandiri tumbuh 9,2 persen.
Belum lama ini, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BBRI, Asmawi Syam, mengatakan, peningkatan laba bersih BRI ditopang oleh kontribusi dari penyaluran kredit yang meningkat. Portofolio kredit Bank BRI tetap konsisten untuk fokus pada pengembangan bisnis UMKM.
Sedangkan untuk kredit di segmen korporasi diutamakan penyalurannya kepada bisnis yang dapat memiliki trickle down business terhadap bisnis UMKM.
“Kami telah berhasil mencatatkan angka gemilang dalam industri perbankan di 2014. Pertumbuhannya meningkat jika dibanding raihan periode sebelumnya. Terlihat laba bersih kita mengalami peningkatan,” ungkap dia, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Direktur Utama BMRI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kenaikan laba didorong dari pertumbuhan operating income mencapai 11,7 persen menjadi Rp56,9 triliun. Disumbang dari pendapatan bunga bersih dan premi bersih yang naik 14,8 persen menjadi Rp 41,8 triliun dan fee based income (FBI) mencapai Rp 15,1 triliun.
Budi menjelaskan, perolehan laba bersih memang diperlambat untuk menambah cadangan di anak usaha. Perseroan ingin memastikan provisi untuk Bank Syariah Mandiri (BSM).
Sedangkan, Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo menguraikan, kenaikan laba bersih 19,1 persen di tahun lalu merupakan komitmen yang kuat, kerja keras, dan senantiasa berorientasi pada pelanggan, serta komitmen mempersembahkan nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholders. Padahal pertumbuhan PDB (Produk domestik Bruto) mengalami perlambatan dan gejolak perekonomian internasional yang semakin tak menentu.
Pendapatan bunga bersih BNI pada 2014 naik 17,4 persen dari Rp19,1 triliun menjadi Rp22,4 triliun. Hal ini menunjukkan kualitas kinerja perkreditan BNI dan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen, di mana pada tahun lalu NIM berada pada level 6,1 persen. Pendapatan nonbunga pada 2014 juga meningkat sebesar 13,5 persen menjadi Rp10,7 triliun.
sumber : metrotvnews.com