TOTABUAN.CO — Mantan bos Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sofyan Basir resmi menduduki Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) baru menggantikan Nur Pamudji. Berbagai pekerjaan rumah langsung menyambut posisi barunya ini.
Realitas kondisi kelistrikan Indonesia saat ini sangat menyedihkan. Di samping rasio elektrifikasi yang masih kecil, kapasitas infrastruktur kelistrikan Indonesia juga sangat jauh tertinggal. Apalagi PLN sejauh ini belum dianggap transparan.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh menyarankan agar bekas bos bank pelat merah itu juga didukung oleh orang-orang berlatarbelakang sosial guna mendorong kinerjanya. Ahli sosial dimaksudkan untuk mendekatkan BUMN setrum itu ke masyarakat.
“Kalau di-backup oleh orang yang punya kompetensi cukup. Kalau bisa orang-orang sosial juga,” kata Syamsir kepada merdeka.com, Jumat (26/12).
Dia menuturkan, perlunya sosok berlatarbelakang sosial juga untuk mengubah citra PLN yang belakangan dianggap belum transparan, apalagi soal kenaikan tarif listrik. Sebab, pihakya akui aneh perihal kenaikan harga yang diam-diam.
“Perlu orang sosial agar lebih bagus bersosialisasi. Saya melihat pada suatu tren tidak transparan. Apa dasar-dasarnya perlu menaikan tarif itu. Makanya perlu orang sosial,” ujarnya.
Di samping itu, bawahan orang sosial tersebut juga membantu target pemerintah yang menargetkan menambah daya listrik 35.000 mega watt selama lima tahun ke depan. Terlebih, untuk tahun 2015 bakal ditambah 10.000 mega watt untuk permulaan.
Syamsir menambahkan, persoalan penambahan daya listrik itu sebenarnya berada di pembebasan lahan. “Akar masalahnya di pembebasan lahan kalau masyarakat menolak. Maka kalau diisi orang sosial akan lebih bagus dalam berkomunikasi (untuk pembebasan),” terangnya.
sumber : merdeka.com