• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Jamu Indonesia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Redaksi by Redaksi
20 Maret 2015
in Ekbis
0
Jamu Indonesia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN
0
SHARES
18
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Bagi Charles Saerang, sebenarnya sungguh mudah untuk memenangi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN lewat jamu. Karena Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil.

“Kalau bicara jahe saja kita sudah ekspor ke India dan China. Tapi mereka developed, karena terus terang mereka bisa memasarkan. Kita enggak mampu memasarkan, karena kita enggak pakai,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Jamu itu, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Padahal, potensi jamu di Indonesia ditaksir bisa mencapai Rp 80 triliun. Angka tersebut sudah mencakup jamu yang diproduksi dalam bentuk suplemen makanan, jamu untuk perawatan kecantikan, dan sebagainya. Saat ini, industri jamu sendiri baru bisa menggali potensi sekitar Rp 3 triliun.

“Itu potensinya (domestik) luar biasa besar. Enggak usah kita ekspor, untuk mencukupi lokal saja bisa enggak mampu kita,” kata dia.

Dari segi kualitas, ia mengatakan kualitas jejamuan, misalnya jahe sangat bagus. Hanya saja, perlu dukungan dari pemerintah seperti Kementerian Pertanian.

Charles mengaku untuk mempersiapkan industri jamu menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah diminta membuat sertifikasi agar jamu-jamu Indonesia bisa dipasarkan ke mancanegara.

“Potensi Rp 80 triliun itu baru domestik. Kalau MEA kita tidak usah khawatir. Daya tahan kita luar biasa. Potensi industri herbal di dunia itu mencapai 50 miliar dollar AS, dan kita baru 1,2 miliar dollar AS,” sambungnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Berbasis Budaya, Putri K Wardani mengatakan, saat ini sebanyak 900 dari 1.200 pelaku industri jamu tergolong skala kecil dan menengah. Para pelaku industri jamu ini berharap ada regulasi dari pemerintah yang betul-betul bisa mendorong tumbuhnya industri jamu, dan bukan hanya imbauan semata.

Selain itu, dia bilang, perlu ada langkah nyata untuk menumbuhkan budaya mengkonsumsi jamu. “Membuat kafe jamu di tiap kementerian seperti yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ini adalah langkah pertama. Lalu, perlu juga political will pemerintah untuk mendorong pelaku industri ritel agar mau memasukkan industri berbasis budaya seperti jamu dan makanan tradisional,” jelas Putri.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja menuturkan, sinergi yang dilakukan antara PG Jamu dan KKP merupakan langkah bersama untuk membangun potensi bangsa, utamanya yang berbasis sumber daya alam.

Dalam agenda minum jamu bertajuk ‘Bude Jamu – Bugar Dengan Jamu’ diresmikan pula Pojok Jamu di kantor KKP.

sumber : kompas.com

Tags: texs
Previous Post

Tahun Ini JK Yakin Indonesia Swasembada Beras

Next Post

Mandra Enggan Ikut-Ikutan Ajukan Praperadilan

Next Post
Mandra Enggan Ikut-Ikutan Ajukan Praperadilan

Mandra Enggan Ikut-Ikutan Ajukan Praperadilan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah
Bolmong

Pansus LKPJ DPRD Bolmong Temukan Banyak Proyek Bermasalah

by Redaksi
18 Mei 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj) DPRD Bolaang Mongondow (Bolmong) menemukan banyak proyek bermasalah. Proyek...

Read moreDetails
TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

TP PKK Bolmong Tinjau  Agroindustri Pengolahan Nenas di Kabupaten Kediri

18 Mei 2025

Rektor IAIK Masih Bungkam Soal Laporan Dana Hibah di Kejaksaan

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

Pemkab Bolmong Masih Berikan Waktu Bagi 21 KK yang Tempati Lahan di Karang Ria

18 Mei 2025
Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

Pemkab Bolmong Amankan Aset di Karang Ria Manado yang  Ditempati 21 KK

17 Mei 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.