TOTABUAN.CO — Dua hari lagi, Joko Widodo atau yang akrab disapaJokowi serta Jusuf Kalla resmi memimpin negeri ini untuk periode lima tahun ke depan. Seperti yang pernah disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jokowi-JK tidak bisa larut dalam euforia. Sebab, sebagai nahkoda untuk negeri yang dihuni hampir 250 juta penduduk, Jokowi-JK akan dihadapkan pada segudang tantangan. Termasuk di sektor ekonomi.
Kemarin, Komite Ekonomi Nasional (KEN) merilis data terbaru mengenai prospek perekonomian nasional. Dari paparan KEN, pemerintahan baru yang dipimpin duet Jokowi-Jusuf Kalla akan menghadapi tantangan yang cukup mengkhawatirkan. Baik berasal dari gejolak ekonomi domestik maupun ekonomi global.
Memburuknya kondisi ekonomi global menjadi tantangan utama perekonomian nasional. Perekonomian dunia saat ini bergantung pada ekonomi Amerika. Sedangkan perekonomian Eropa mengalami kemacetan sedangkan ekonomi China mengalami perlambatan.
Perekonomian nasional juga harus mewaspadai gejolak dari dalam negeri yakni ketakutan pasar melihat masa depan ekonomi di tangan pemerintahan baru.
Dengan suramnya prediksi kondisi ekonomi dunia, Jokowi harus jeli memilih figur-figur yang bakal menjaga sektor ekonomi nasional. Menteri-menteri yang duduk di jajaran kabinet Jokowi, khususnya di bidang ekonomi, harus orang-orang pilihan yang paham betul strategi antisipasi dan solusi menghindari ancaman krisis.
Kalangan ekonom berharap Jokowi menempatkan figur yang tepat untuk mengisi menteri-menteri di bidang ekonom. Jokowi berjanji berjanji mengisi kabinetnya dari kalangan ahli dan profesional. Terutama di sektor-sektor krusial seperti ekonomi.
Jokowi mengaku telah menyusun daftar nama yang masuk dalam rencana kabinet. Tetapi, daftar nama tersebut belum final. “Ada 43 nama,” ujar Jokowi usai pamitan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/10).
Sumber: merdeka.com