TOTABUAN.CO — Sektor pariwisata Indonesia masih butuh banyak investasi untuk pengembangannya, Indonesia Tourism Investment Day (ITID) yang diselenggarakan 2 tahun sekali menjadi medianya. Tahun ini, kegiatan yang mengupayakan kerja sama investasi pariwisata kembali digelar dan dihadiri oleh CEO, direktur pengembangan dalam dan luar negeri, developer umum, pengusaha dan operator hotel, pengembang marina dan Pemerintah Daerah. Hasilnya, 6 kesepakatan kerja sama terpenuhi.
Agenda ITID selalu ditunggu-tunggu. Di sini lah ajang pertemuan bisnis antar calon investor dengan pemerintah daerah sebagai wadah memperkenalkan potensi investasi pariwisata di daerah secara intensif.
“Penyelenggaraan ITID 2014 menghasilkan 6 kerja sama dari 19 proyek investasi pariwisata berupa kontrak bisnis berupa hotel, serta Letter of Intent dengan jenis usaha yang melingkupi resor, hotel dan convention centre, Marina hingga pemanfaatan bersama Pelabuhan Tawun.
“Peluang investasi pariwisata di Indonesia begitu menjanjikan, tapi sayang investor selalu butuh banyak jaminan agar yakin dan mau berinvestasi. Salah satunya mereka ingin jaminan sampai pada tahap perizinan,” tambahnya.
Untuk meyakinkan investor mungkin bukanlah hal yang mudah, salah satu caranya menurut Arief ialah dengan gencar berpromosi. Terkait dengan hal itu, Arief sempat terpikir untuk bekerja sama dengan beberapa travel blogger.
Sebenarnya, mencermati perkembangan investasi pariwisata di Indonesia sudah cukup baik. Data realisasi investasi pariwisata tahun 2014 sampai kuartal III, nilainya 466,904 juta dollar AS dengan Penanaman Modal Asing (PMA) 421,400 juta dollar AS. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 45,504 juta dollar AS. Itu berarti nilai realisasi investasi tersebut mencapai 77,45 persen dari total nilai realisasi investasi tahun 2013. Diharapkan pada akhir tahun ini, pencapaiaannya terus meningkat.
Arief juga kembali menuturkan bahwa Indonesia masih membutuhkan investasi pariwisata di luar yang telah tersedia saat ini. Investasi pariwisata ini dapat menjadi penunjang fasilitas bidang pariwisata.
“Kita masih butuh 120 ribu kamar hotel, 15 ribu restoran, 10 ribu agen perjalanan wisata, 300 taman rekreasi, 2.000 operatordiving, 100 marina. Semoga dengan ITID 2014, para stakeholderspariwisata baik dalam dan luar negeri akan mengetahui posisi kekuatan Indonesia dan tantangan ke depannya,” kata Arief.
sumber : kompas.com