TOTABUAN.CO — Tekad presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan sektor maritim disambut positif pelaku industri pelayaran. Di satu sisi akan dilakukan pengetatan regulasi sehingga menuntut sumber daya manusia dan perusahaan kompeten di bidang ini sekaligus membuka peluang bisnis lebih besar pada sisi lainnya.
Direktur Utama PT Soechi Lines Tbk, Go Darmadi, mengatakan pihaknya menyambut positif rencana untuk lebih menghidupkan sektor maritim di Indonesia.
“Sekarang kementerian baru sudah jelas concern di maritim. Artinya transportasi laut akan semakin diperlukan. Kami siap untuk itu,” ungkapnya di sela Public Expose dan Due Diligence Meeting Initial Public Offering (IPO) Soechi Lines di Jakarta, kemarin.
Pihaknya menyadari bahwa dari peningkatan fokus di industri maritim ini maka akan menimbulkan konsekuensi berupa kemungkinan terjadi pengetatan regulasi. Tujuannya supaya sektor ini diisi oleh para pihak berkompeten.
“Kemungkinan akan ada aturan lebih ketat terkait safety maupun skill. Kami siap sepenuhnya menghadapi ini dan tetap profesional sebagai shipping company,” tegasnya.
Soechi Lines melakukan IPO salah satunya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan perusahaan di bidang pelayaran ini. Harga saham ditawarkan mulai Rp 600 sampai Rp 800 per saham dan jumlah saham akan dilepas sebanyak-banyaknya 2,571 miliar lembar saham atau setara 30 persen dari seluruh jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan demikian maka perusahaan yang juga bisnis persewaan kapal dan galangan kapal ini berpotensi meraup dana segar mulai Rp 1,54 triliun sampai Rp 2,05 triliun. Saat ini Soechi Lines memiliki dan mengoperasikan 33 armada yang terdiri dari oil tanker, chemical tanker, gas carrier, dan floating, storage, and offloading (FSO).
“Kami juga memiliki satu kapal tunda dan dua kapal tongkang yang digunakan sendiri untuk keperluan operasional pembangunan kapal di lokasi shipyard (galangan kapal),” ulasnya.
Direktur Soechi Lines, Paulin Marlina, mengatakan tahun depan pihaknya akan ekspansi dengan menambah lima sampai tujuh unit kapal baru. Modal disiapkan sekitar USD 90 juta.
“Dana hasil IPO sendiri sekitar 50 persen dialokasikan untuk capex (capital expenditure), 25 persen untuk refinancing utang, dan 25 persen sisanya untuk modal kerja,” ujarnya.
Proses IPO Soechi Lines dibantu oleh PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Securities Indonesia selaku perusahaan penjamin emisi. Masa penawaran umum sahamnya dimulai pada 24 November sampai 26 November, penjatahan pada 28 November, masa penawaran umum, dan listing dijadwalkan 2 Desember 2014.
sumber : jpnn.com