TOTABUAN.CO–Jakarta – Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan diberlakukan pada 1 Januari 2016, kunci agar Indonesia bisa berdaya saing adalah dengan memperkuat kinerja beberapa sektor industri prioritas. Dari sekian banyak jenis industri yang ada di Indonesia, industri buah-buahan diperkirakan akan menjadi salah satu industri yang mampu berdaya saing dan menjadi pemain utama di MEA.
Managing Director PT. Sewu Segar Nusantara pemegang merek buah berkualitas Sunpride dan Sunfresh mengatakan Indonesia termasuk salah satu negara di Asean yang mampu memproduksi buah berkualitas. Sementara negara Asean lain banyak yang kekurangan buah dan tidak mampu memproduksi buah segar.
Ia mengatakan saingan Indonesia dalam industri buah-buahan adalah Thailand dan Filipina karena kedua negara tersebut sudah mampu memproduksi buah berkualitas.
“Dalam menghadapi MEA, Indonesia tidak perlu khawatir karena banyak jenis industri yang bisa diandalkan salah satunya industri buah buahan,” ujar dia kepada Investor Daily, di Jakarta, belum lama ini.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara tropis, kondisi alam yang bersahabat secara tidak langsung mendukung pertumbuhan industri buah buahan. Sunpride termasuk salah satu pemain utama di sektor hortikultura atau buah buahan di Indonesia, banyak ragam buah unggulan yang dihasilkan di Indonesia seperti Pisang Cavendish, Guava Crystal, Nanas Honi dan Pepaya California.
Ia mengatakan dari semua jenis buah yang diproduksi Sunpride, 80 persen adalah buah lokal, dan hanya 20 persen buah impor yaitu kiwi. Alasan kiwi diimpor adalah karena buah Kiwi tidak bisa tumbuh di Indonesia.
Martin menjelaskan buah yang dihasilkan Sunpride adalah buah lokal dengan menggunakan label atau nama dalam berbahasa Inggris. Aasan penggunaan label berbahasa inggris adalah untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena buah buahan yang dihasilkan Sunpride juga diekspor ke negara lain seperti Jepang, Timur Tengah dan Tiongkok. Ia mengatakan dalam seminggu, buah yang diekspor mencapai 11 kontainer atau 20 ton.
Martin mengatakan buah buahan Sunpride ditanam di perkebunan yang berlokasi di Lampung, luas perkebunan mencapai 150 hektare. Menurut Rencana, perusahaan akan ekspansi dengan memperluas perkebunan di wilayah Jawa dan Sumatera tetapi rencana investasi tersebut masih dalam tahap pembahasan dan diharapkan akan direalisasikan secepat mungkin.
“Kami ingin menambah perkebunan agar buah yang dihasilkan semakin berkualitas,” ujar dia.
Ia mengatakan Sunpride juga terus berkomitmen untuk mendukung industri buah buahan dalam negeri, salah satunya dengan mengadakan Fruit Summit 2015.
Fruit Summit 2015 adalah festival buah yang mempertemukan para pecinta buah atau Fruitholic, mereka dapat menikmati semua buah buah segar dari Sunpride. Fruit Summit yang pertama sukses dilaksanakan pada 2013 dengan konsep ” Konsumsi buah bagian dari gaya hidup.
Dalam Fruit Summit 2015, Sunpride meluncurkan kampanye 100 persen buah Nusantara, tujuannya untuk mengajak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah nusantara yang dihasilkan di tanah Indonesia.
Sumber;Beritasatu.com