TOTABUAN.CO — Pengelolaan energi dalam negeri dinilai salah kaprah. Anggota Dewan Energi Nasional, Tumiran menyayangkan sumber energi yang berasal dari perut bumi Indonesia justru dimanfaatkan tetangga. Dia menyadari, ini bukan murni kesalahan pemerintah tapi karena adanya keputusan tidak cerdas di masa lalu.
“Sumber energi kita untuk tetangga karena diekspor, sedangkan anak sendiri kelaparan. Itu ada keputusan tidak cerdas,” ucap Tumiran di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/10).
Dia mencoba berkaca dari negara lain yang dinilai lebih cerdas dalam pengelolaan energi. Semisal China dan Jepang, yang justru menyimpan cadangan energi mereka.
Dua negara tersebut tidak pernah mengekspor sumber daya alam. Sebaliknya, justru mengambil kebijakan untuk mengimpor.
“China mereka tidak ada ekspor energi, Jepang dan Korea mereka impor energi. Kita tidak, masih ingin mencari dan mengharapkan uang dari energi kita,” tegasnya.
Dia tidak setuju jika cadangan energi nasional dijadikan cadangan devisa dari hasil jualan. Seharusnya pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur energi agar bisa lebih bermanfaat untuk perekonomian.
“Sumber daya energi jangan lagi jadi kepentingan devisa. Infrastruktur energi kita memang masih lemah, tapi harus dibangun. Jadi ini jangan lagi untuk kepentingan ekspor tapi menggerakkan perekonomian, industri tumbuh. Misalnya batu bara untuk listrik, listrik menumbuhkan industri,” tutupnya.
Sumber : merdeka.com