TOTABUAN.CO – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memprediksi penyumbang inflasi terbesar adalah harga komoditas beras. Untuk itu pihaknya mempertimbangkan opsi untuk membuka keran impor guna mengarahkan inflasi pada angka 4 plus minus 1 persen.
“Kalau pengumpulan beras tidak banyak seperti yang diharapkan, pemerintah tetap buka opsi impor,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (6/5/2015).
Pihaknya memprediksi jika harga komoditas naik, akan berimbas pada minimnya penyerapan Perum Bulog.
“Paling sedikit untuk beras, katanya absorbsi Bulog tidak sebanyak yang diharapkan,” ucapnya.
Namun pihaknya baru bisa menentukan nasib keran impor beras pada bulan Juli mendatang. “Juli, sekarang masih panen, harapkan Bulog bisa menyerap sebanyak mungkin,” tukasnya.
sumber: okezone.com