TOTABUAN.CO — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan subsidi LPG (liquid petroleum gas) akan turun pada 2015 mendatang. Pemangkasan subsidi LPG ini didasari oleh harga minyak dunia yang menurun drastis. Pasalnya, gas elpiji berasal dari hasil pengolahan minyak bumi.
Dalam enam bulan terakhir, harga minyak dunia turun hingga lebih dari 50 persen. “Ya itu terkurang sendiri. Otomatis, anggaran subsidinya menurun,” kata JK usai memberikan pidato dalam acara Tempo Economic Briefing 2014 di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (10/12).
Nilai subsidi LPG yang diajukan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015 sebesar Rp 55,1 triliun. Dengan adanya penurunan harga gas dunia, JK memproyeksi nilai subsidi akan terpangkas hingga Rp 40 triliun, menjadi hanya sekitar Rp 10-15 triliun.
Namun, JK menegaskan, dari sisi harga elpiji bersubsidi tidak akan mengalami perubahan di masyarakat.
“Tidak (harga tidak berubah), sebelumnya harga terlalu rendah, jadi subsidinya terlalu tinggi. Bisa Rp 40 triliun, sekarang Rp 10-15 triliun saja,” tutup JK.
Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS) memperkirakan turunnya harga minyak dunia bakal terus terjadi dalam dua tahun ke depan. Pasalnya, penurunan harga yang kini terjadi lantaran kelebihan pasokan minyak di pasar.
Hal itu diungkapkan SBS dalam sambutannya pada Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) di Pullman Hotel, Jakarta Barat.
“Penyebab penurunan harga adalah karena terjadinya oversupply minyak di pasar, karena negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC tidak bersedia mengurangi produksi maka diramalkan penurunan harga masih akan berlangsung sampai dua tahun ke depan,” ujar SBS.
sumber : merdeka.com