TOTABUAN.CO — Harga minyak turun pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah berita bahwa Jepang tergelincir kembali ke dalam resesi dan keraguan bahwa OPEC akan mencapai kesepakatan untuk memangkas produksinya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 18 sen menjadi 75,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, turun 10 sen menjadi 79,31 dolar AS per barel di perdagangan London.
Kepercayaan dalam pemulihan Jepang terpukul ketika data resmi menunjukkan bahwa produk domestik bruto ekonomi terbesar ketiga di dunia itu menyusut 0,4 persen pada kuartal ketiga.
Penurunan itu menyusul revisi kontraksi 1,9 persen di kuartal April-Juni.
“Dengan Jepang jatuh kembali ke dalam resesi mengejutkan, seluruh wilayah Asia berada di bawah tekanan,” kata Carl Larry, direktur minyak dan gas untuk Frost & Sullivan.
“Ini akan menambah dilema OPEC ketika para pimpinannya memasuki pertemuan terakhir tahun ini.” Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menetapkan untuk bertemu di Wina pada 27 November. Meskipun harga minyak turun lebih dari 25 persen sejak Juni, kartel telah terpecah tentang tindakan yang harus diambil.
Venezuela dan Ekuador telah secara terbuka menyerukan pemangkasan produksi, tetapi anggota penting Arab Saudi sejauh ini telah memberi sinyal menentang.
“Terlihat ada beberapa sikap dalam diskusi yang melatarbelakangi pertemuan OPEC 27 November mendatang,” kata Tim Evans, analis di Citi Futures.
“Tetapi pasar masih skeptis bahwa setiap tindakan efektif akan diambil untuk mendorong pemulihan harga.”
sumber : beritasatu.com