TOTABUAN.CO- Harga daging sapi terus meroket ke level Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per kilogram (kg). Hal ini membuat para pedagang mulai menurunkan jumlah penjualannya demi mencegah kerugian.
Rahmat (35), salah satu penjual daging di Pasar Tegal Parang, Jakarta Selatan ini mengaku dari yang biasa sehari mampu menjual dua ekor sapi, kini hanya menjual satu ekor sapi.
“Itu pun setiap hari tidak pernah habis, selalu saya bawa pulang sisanya,”
Dia bercerita kenaikan harga ini sudah mulai terjeadi sejak Natal 2015. Kemudian harga saat natal hingga tahun baru itu stabil di kisaran Rp 95 ribu-Rp 100 ribu per kg. Namun setelah itu bukannya harga turun, melainkan justru menanjak.
Rahmat meminta kepada pemerintah untuk segera bergerak cepat untuk mengatasi harga daging ini. Selain menambah pasokan, dia juga meminta pemerintah melakukan sidak di rumah potong hewan (RPH).
“Itu perlu, biar tahu kalau memang ada penahanan pasokan, jadi biar langsung ditindak,” jelas dia.
Sementara itu, penjual daging sapi lainnya Harjo (41) mengaku khawatir jika harga tak kunjung turun, dirinya akan bernasib sama seperti beberapa rekannya.
“Teman saya yang biasa jualan di pasar pasar lain beberapa ada yang tidak jualan lagi, tutup. Di sini yang biasa ada lima penjual daging, sekarang tinggal tiga orang,” cerita dia.
Sumber : Liputan6.com