TOTABUAN.CO – Harga emas dunia naik ke posisi tertinggi dalam tiga bulan ,didorong melemahnya dolar AS dan harapan bahwa Federal Reserve akan menahan diri untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Harga emas untuk pengiriman Maret, kontrak paling aktif diperdagangkan, baru-baru ini naik 0,9 persen menjadi US$ 1.137,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Ini merupakan harga tertinggi sejak 2 November, melansir laman Wall Street Journal.
Pada tahun lalu investor menahan diri untuk membeli emas akibat kenaikan suku bunga di AS, kini mereka percaya The Fed akan mengetatkan kebijakan moneter lebih lambat, upaya mencoba untuk menghindari pasar global yang goyah.
“Reli emas ini telah terjadi jauh lebih cepat daripada pikiran banyak orang,” kata George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.
Tarif yang lebih rendah dalam jangka lebih lama adalah kabar baik untuk emas. Sebab logam mulia harus bersaing dengan investasi yang memberikan imbal hasil ketika biaya pinjaman meningkat.
The Institute for Supply Management melaporkan, kegiatan non manufaktur AS turun menjadi 53,5 pada Januari, dibandingkan Desember yang sebesar 55,8.
Pelemahan pertumbuhan di sektor jasa, yang mendorong 90 persen kenaikan pada ekonomi AS, menggulingkan bagi Fed untuk menetapkan suku bunga tidak berubah dalam waktu dekat.
Kondisi pasar global juga mempengaruhi harga emas, karena beberapa investor cenderung untuk membeli logam mulia di masa ketidakpastian global. Mereka percaya emas memiliki nilai lebih baik dari aset lain di masa yang penuh gejolak.
Logam mulia telah menjadi salah satu dari sedikit aset yang memberikan keuntungan sejauh ini di 2016 karena naik hingga 7,2 persen.
Sumber:liputan6.com