TOTABUAN.CO – Harga emas jatuh ke posisi terendah untuk minggu keenam. Ini dipicu tanda-tanda bahwa bank-bank Yunani akan terus mendapatkan dana darurat meskipun ada gangguan dalam pembicaraan utang antara pemerintah dan mitranya dari Zona Euro.
Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 2,3 persen ke level terendah sejak 6 Januari menjadi US$ 1.203,03 per ounce dalam perdagangan sebelumnya dan turun 1,9 persen menjadi US$ 1.208,16 per ounce.
Adapun harga emas untuk pengiriman April menetap turun 1,5 persen menjadi US$ 1.208,60 per ounce.
Penurunan harga emas terjadi, usai kabar Eropa Tengah tidak mungkin menarik pendanaan untuk bank-bank Yunani pekan ini, meningkatkan harapan bahwa para pembuat kebijakan pada akhirnya akan memecah kebuntuan untuk mencapai kesepakatan.
ECB diatur untuk memutuskan apakah mempertahankan pinjaman darurat kepada bank-bank Yunani pada Rabu pekan ini.
“Orang-orang berpikir bahwa pada akhirnya harga emas akan bergerak karena ada banyak saham di zona euro,” kata analis Julius Baer Carsten Menke.
Investor biasanya mencari keselamatan dalam bullion selama ketidakpastian ekonomi dan ketika aset berisiko seperti ekuitas menerima pukulan.
Tapi dengan kemungkinan kompromi akhirnya akan dicapai antara Yunani dan kreditor internasional menghalangi investor dari peningkatan minat mereka ke emas.
“Untuk saat ini pasar tampaknya lebih memperhatikan prospek bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga AS di musim panas,” kata Julian Jessop, Kepala Komoditas Penelitian Capital Economics.
Pasar menunggu menit terakhir dari pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu untuk memberikan petunjuk sekitar kenaikan suku bunga.
“Menit per menit akan diawasi dengan ketat … untuk melihat apa ada sensitivitas kebijakan menaikkan suku bunga bulan Juni,” kata Analis Macquarie Matthew Turner.
sumber: liputan6.com