TOTABUAN.CO – Harga emas mengalami kenaikan kendati hanya menguat tipis. Kenaikan ini mengikuti harga emas dunia yang menguat karena mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah.
Mengutip data emas Antam di laman Logam Mulia, Kamis (16/4/2015), harga emas naik Rp3.000 per gram menjadi Rp550.000 per gram dari sebelumnya yang dibanderol Rp547.000 per gram. Sementara untuk harga pembelian kembali emas, dipatok di harga Rp490.000 per gram, atau naik Rp3.000 per gram jika dibandingkan sebelumnya yang menetap di Rp487.000 per gram.
Di sisi lain, emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS terus mundur setelah data ekonomi negara itu menunjukkan pelemahan di sektor industri dan manufaktur.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik USD8,7 atau 0,73 persen menjadi USD1.201,30 per ounce. Federal Reserve mengatakan bahwa produksi industri turun 0,6 persen pada Maret, setelah kenaikan 0,1 persen pada Februari.
Analis mengatakan bahwa angka itu lebih buruk dari yang diharapkan, datang sebagai penurunan terbesar sejak Agustus 2012. Sementara itu, indeks manufaktur Empire State pada April juga turun menjadi negatif 1,19, tanda lain bahwa perekonomian mulai tersandung pada 2015.
Penurunan dolar juga memberikan dorongan untuk logam mulia. Terseret oleh data ekonomi yang lemah, indeks dolar AS kehilangan 0,37 persen menjadi 98,42 dalam perdagangan tengah hari. Greenback yang lemah akan membuat emas dalam denominasi dolar lebih murah dan karena itu lebih menarik bagi investor.
Sedangkan harga perak untuk pengiriman Mei bertambah 11,8 sen, atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada USD16,279 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik USD2,9 atau 0,25 persen, menjadi USD1.156,60 per ounce.
sumber: metrotvnews.com