TOTABUAN.CO — Merosotnya nilai tukar rupiah hingga nyaris mencapai Rp13 ribu per USD mulai dirasakan sejumlah pelaku usaha. Salah satu dampak yang langsung terasa adalah kenaikan harga barang-barang impor seperti barang elektronik.
Para pelaku usaha penjualan barang-barang elektronik di Kota Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mulai mengeluhkan pelemahan mata uang Garuda tersebut.
Mereka mengeluhkan penjualan barang elektroniknya menurun drastis sejak dua pekan lalu hingga sekarang. Hal ini sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah, sehingga menyebabkan naiknya harga sejumlah barang elektronik.
Muhammad Rudi Ambo, salah satu pedagang elektronik berupa laptop, handphone, komputer, dan barang elektronik lainnya ikut terkena imbasnya. Barang-barang elektronik miliknya yang sebagian besar merupakan produk impor ini mau tak mau mengalami kenaikan.
“Kenaikan bervariasi, mulai 10 persen hingga 30 persen,” ungkap Rudi Ambo, di di Kota Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Sabtu (7/3/2015).
Rudi Ambo, mewakili pedagang elektronik lainnya meminta pemerintah segera menormalkan kembali nilai tukar rupiah. Sehingga tidak berdampak berkelanjutan terhadap ekonomi masyarakat.
sumber : metrotvnews.com