TOTABUAN.CO – Pengusaha di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, segera menaikkan harga bahan bangunan jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi pada November mendatang.
Di antaranya Sipri, pedagang bahan bangunan di Kelurahan Liliba, Kota Kupang. Ia akan menaikkan harga pasir dari saat ini Rp650 ribu per ret, akan dinaikkan menjadi Rp950 ribu per ret atau naik sebesar Rp250.000.
“Kami sudah melakukan perhitungan, jika kenaikan BBM sebesar itu (Rp3.000), harga bahan bangunan harus dinaikkan. Jika tidak pengusaha merugi,” kata Sipri kepada wartawan, Kamis (2/10/2014).
Ia mengatakan, selama ini pengusaha bahan bangunan membeli pasir lewat warga sebelum dijual ke konsumen. Jika BBM naik, biaya operasional termasuk bensin akan membengkak dari biasanya Rp100 ribu per ret menjadi Rp150 ribu per ret. Anggaran itu belum termasuk harga pasir sebesar Rp650 ribu per ret.
Adapun harga semen, menurut dia, akan naik dari saat ini Rp46.000 per zak menjadi sekitar Rp55.000 per zak. Begitu pula bahan bangunan lainnya seperti batako, naik menjadi Rp2.500 per buah dari harga saat ini Rp2.300 per buah.
Seperti diketahui, pemerintah akan menaikkan harga BBM yang disebut-sebut pada November mendatang, untuk mengurangi defisit anggaran serta mengantisipasi jebolnya kuota BBM yang akan habis pada akhir Desember 2015. Akan tetapi sampai saat ini pemerintah belum menghitung berapa besar penaikan BBM tersebut dan kapan penaikan harga BBM diberlakukan.
sumber: metrotvnews.com